Kasus Anak Bunuh Temannya di Garut Warning Bagi Para Orang Tua

- 7 November 2023, 19:52 WIB
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, didampingi Kasat Reskrim AKP Ari Rinaldo dan Kanit PPA, Iptu Dewi sesaat setelah melaksanakan kegiatan ekspos kasus seorang anak di bawah umur yang dibunuh oleh temannya sendiri.
Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, didampingi Kasat Reskrim AKP Ari Rinaldo dan Kanit PPA, Iptu Dewi sesaat setelah melaksanakan kegiatan ekspos kasus seorang anak di bawah umur yang dibunuh oleh temannya sendiri. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Kasus seorang anak di bawah umur yang tega membunuh temannya di Garut, menjadi perhatian berbagai pihak. Ini dianggap sebagai hal yang sangat memprihatinkan sekaligus patut diwaspadai berbagai pihak, termasuk para orang tua. 

Perhatian di antaranya datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya. Sebagai bentuk perhatian, KPAID Tasikmalaya pun saat ini tengah mendampingi anak yang menjadi pelaku pembunuhan. 

"Kami ikut prihatin dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak di bawah umur terhadap temannya sendiri. Saat ini kami lakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi pelaku," komentar Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto.

Baca Juga: Seorang Warga Garut Dinyatakan Suspek Cacar Monyet, Leli: Tunggu Hasil Lab

Ato menilai kasus tersebut diluar logika bagi orang dewasa. Bagaimana seorang anak bisa sampai berani melakukan perbuatan demikian sadisnya terhadap temannya sendiri. 

Ia mengingatkan, kasus ini menjadi warning bagi para orang tua. Peristiwa ini harus menjadi perhatian bagi para orang tua dalam melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak-anaknya.

Pihaknya, tutur Ato, juga mendesak semua pihak terkait agar melakukan assesmen yang melibatkan para ahli. Tujuannya, untuk mencari tahu motif, selain dari motif yang diketahui dari hasil penyelidikan kepolisian.

Baca Juga: Special Olympics Indonesia Garut Gelar PeSOkab 2023

"Yang menjadi kekhawatiran kami, ada variabel-variabel yang lain yang mengakibatkan anak ini sampai berani melakukan perbuatan seperti itu. Bisa saja main voli itu hanya sebagai akumulasi dan untuk membuktikannya tentunya butuh pendalaman yang bisa dilakukan pihak terkait," ujarnya. 

Hasil dari pendalam itu, imbuh Ato, nantinya akan menjadi bahan evaluasi yang bisa disampaikan kepada para orang tua. Dengan demikian m kejadian serupa diharapkan tidak akan terulang lagi ke depannya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x