KONI Garut Ungkap Alasan Studi Banding ke Yogyakarta dan Sleman

- 17 November 2023, 18:30 WIB
Ketua KONI Garut menyampaikan, alasan studi banding insan olahraga Garut ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni adanya ajakan dari Bupati Garut Rudy Gunawan.
Ketua KONI Garut menyampaikan, alasan studi banding insan olahraga Garut ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni adanya ajakan dari Bupati Garut Rudy Gunawan. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Garut, Abdussy Syakur Amien menyampaikan, alasan studi banding insan olahraga Garut ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni adanya ajakan dari Bupati Garut Rudy Gunawan.

"Jadi begini pada saat pelantikan komite olahraga kecamatan (KOK), Pak Bupati mengajak KOK untuk sama-sama melihat apa yang dilakukan dalam pembinaan olahraga di tempat lain selain di Garut," kata Syakur panggilan akrab Abdusy Syakur Amien itu belum lama ini.

Syakur yang juga rektor Universitas Garut (Uniga) itu menuturkan, kegiatan selama di Yogyakarta itu, dilakukan oleh 3 komponen yakni KOK, Cabor, dan Pengurus KONI Garut yang berkunjung ke 2 lokasi, di antaranya ke kantor Dispora Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan ke KONI Kabupaten Sleman serta ke markas PSS Sleman.

Baca Juga: Tidak Hanya Sumedang! Inilah 7 Rekomendasi Bakso Terenak di Garut yang Rasanya Bikin Pembeli Rela Antri

"Kenapa harus ke KONI DIY? Karena kita mendapatkan informasi bahwa di sana itu penyelenggaraan Porprov itu sudah dua tahun sekali, sehingga Porkab pun 2 tahun sekali beda dengan di kita. Di sana kita lakukan diskusi menggali apa yang dilakukan oleh mereka," ucapnya.

Menurut Syakur, studi banding ke KONI Sleman, karena daerah ini menjadi juara Porprov 3 kali berturut-turut. Karenanya KONI Garut belajar apa yang dilakukan oleh mereka. Dan perlu diketahui di Sleman juga dilaksanakan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab).

"Bedanya di situ hanya ada 17 kecamatan, kita mempelajari juga. Nah dari situ kita melihat bahwa secara faktual di Garut ini kompleksitasnya jauh lebih tinggi dari Sleman. Cuma mereka juga membuat treatment yang menarik, seperti KOK itu tidak diberikan bantuan keuangan oleh pemerintah seperti di kita," katanya.

Baca Juga: Pesan Bupati Garut Menjelang Berakhir Masa Jabatan

Menurutnya, di Sleman itu Porkab itu bisa dilaksanakan jika diikuti 50 persen plus 1 Kecamatan dan Cabornya yang digelar itu yang sifatnya beregu, sedang untuk cabor perorangan atau yang tidak memenuhi persyaratan diikutkan dalam kejuaraan kabupaten (Kejurkab).

"Kalau Porkab disana itu arahnya lebih ke pesta masyarakat yang dilaksanakan dua tahun sekali, lebih intens. Untuk Porkab itu di Sleman keuangannya dipegang oleh KONI, karena pesertanya sedikit jadi ketahuan anggarannya pun diberikan oleh KONI. Jadi Cabor yang akan bertanding baru uangnya di kasih, kalau di kita kan langsung diberikan oleh pemerintah melalui kecamatan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x