Setiap hari pendapatan Neneng tidak menentu karena melihat situasi dan kondisi air ombak. "Ya, bagusnya ombak itu tidak setiap hari, dalam satu minggu paling ombak bagusnya itu cuma
tiga kali. Jadi kerang yang saya dapat itu dikumpulkan dulu, kemudian kalau sudah terkumpul baru saya jual. Paling biasanya dapat 6 kilogram dalam satu bulan itu," katanya.
Baca Juga: Kampanye Dimulai, KPU Sumedang Minta Parpol Pasang APK di Lokasi yang telah ditentukan
Mendapat Rp120 Ribu per bulan
Jika ditotalkan, dalam satu bulan Neneng hanya dapat kurang lebih Rp120 ribu. Uangnya dijadikan beras untuk makan dirinya dan dua anaknya. "Kerang kewuk itu tidak setiap waktu ada karena musiman. Ya kalau tidak ada kewuk, saya mencari rumput laut, lumayan juga dari rumput laut itu," tuturnya sambil meneteskan keringat saat mencari kerang di bawah teriknya matahari.
Adapun rumput laut harganya Rp6.000 per kilogram. Sama dengan kerang prosesnya dijemur terlebih dahulu. "Kalau dari rumput laut, per harinya itu mendapat 5 kilogram. Itu keadaan
masih basah. Kalau kering sudah pasti berkurang beratnya," kata dia.
Mencari rumput laut juga, kata Neneng, sama seperti mencari kenang yakni melihat kondisi ombak. Menurutnya jika ombak besar risiko pun besar. "Ya, kalau ombak besar itu risikonya besar.
Jadi saya ambil yang risikonya kecil saja," ujar Neneng.***