Baca Juga: Produk Ekonomi Kreatif Sumedang Dipamerkan Melalui Even SAE 2023
"Bapak sering manggung terutama saat memperingati hari-hari besar baik nasional atau lokal. Apa lagi yang berkaitan dengan hari-hari besar Tasikmalaya. Juga bapak sering manggung di daerah-daerah bahkan sempat manggung di Bandung beberapa kali," tutur Tien Kartina, putri ketiga pasangan Odin Bachroedin dan Oom Komariah, kepada Tim penilai Anugerah Budaya.
Menurut Tien, sekitar tahun 1983 ayahnya sempat menggagas Program Anak Cinta Dalang yang nantinya akan berujung pada Anak Cinta Wayang. Bahkan, lanjut Tien, ayahnya sempat melatih anak-anak, khususnya siswi untuk menjadi dalang, "Saat itu bapak melatih 4 orang siswi kelas 3 SD. Citapen dan di antara siswi itu ada putri dr. Dedi yakni Shinta, yang di kemudian hari tampil sebagai penyanyi dan muncul beberapa kali jadi juara Pop Singer yang diselenggarakan oleh HAPMI pada saat itu," lanjutnya.
Sayangnya, Program Anak Pecinta Dalang atau Anak Cinta Wayang itu tidak berjalan mulus. Padahal antusiame sekolah dan minat siswi pada saat itu cukup baik. Tapi karena kesibukan Odin yang saat itu ditunjuk jadi Kepala Ratel (Radio dan Telpon) sehingga dirinya lebih berkonsentrasi pada jabatan barunya.
Sementara itu, menurut seniman Andri Candiaman, Odin sempat jadi Koordinator Persatuan pedalangan Indonesia (Pepadi) untuk wilayah Priangan Timur. Namun karena terjadi dualisme kepemimpinan di tingkat yang lebih tinggi, maka pada tahun 2000 Odin lebih memilih bergabung dengan Yayasan Padalangan Tasikmalaya dan menjabat sebagai Ketua.
Odin Bachroedin yang kelahiran Cilampung, Singaparna, pensiun sebagai PNS tahun 1985 dengan jabatan terakhir Kepala Ratel Kabupaten Tasikmalaya. Odin meninggal pada April 2016 dan hasil pernikahannya dengan Oom Komariah memiliki sembilan putra-putri. Hampir di semua anak-anaknya mengalir darah seni meski dalam wujud yang lain. Artinya tidak menjadi dalang atau mendalami seni pewayangan, namun ada yang di seni suara, kawih, musik, tari, dll.