Network
KABAR PRIANGAN - Jumlah bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Garut telah melebihi target tahunan yang ditetapkan, yaitu 3.000 rumah per tahun. Namun sekarang sudah lebih atau hampir mencapai 9.000 rumah yang dibangun.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan pada acara pemberian bantuan kepada 48 warga di aula kantor Kecamatan Bayongbong belum lama ini.
Ia menyebutkan, dalam upaya mengurangi dampak bencana hidrometeorologi, sebanyak 16 orang dari Kecamatan Bayongbong, Cigedug, Cisurupan, dan Samarang menerima secara simbolis bantuan ini. Totalnya ada 48 rumah di 17 kecamatan Kabupaten Garut yang menjadi sasaran bantuan ini.
Baca Juga: Baznas Garut Targetkan Pengumpulan Zakat Rp16 Miliar di Tahun 2024
Helmi menjelaskan, bantuan ini disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tujuannya adalah untuk mengurangi risiko bencana yang diakibatkan oleh kondisi hidrometeorologi, seperti hujan lebat dan banjir.
Sasaran bantuan ini, kata wabup, adalah rumah-rumah yang kondisinya tidak layak, terutama akibat musim hujan yang dikhawatirkan tempat tinggal mereka akan roboh.
"Musim hujan ini karena mereka rumahnya sudah reyot, terancam ambruk karena hujan ini, ini terbukti ada beberapa juga yang sudah ambruk dengan adanya hujan, apalagi kemarin ada gempa," ungkapnya di aula Kantor Kecamatan Bayongbong.
Baca Juga: Gempa Hari Ini di Garut Magnitudo 5,0 Tidak Berpotensi Tsunami
Wabup Garut berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat, khususnya mereka yang rumahnya terancam oleh bencana hidrometeorologi. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam penanganan dan mitigasi bencana di Kabupaten Garut. ***
