"Tapi untuk usia-usia tertentu membutuhkan waktu yang lebih lama, kesulitan mereka adalah pada saat kembali melipat, jadi posisi yang sama sebelum dilipat kemudian dilipat kembali membuat lebih lama," ucapnya.
Baca Juga: Panwascam Jatigede Awasi Ketat Distribusi Logistik Pemilu ke Wilayah Perbatasan Sumedang-Majalengka
Ogi menuturkan terkait dengan bilik suara relatif lebih luas dibandingkan sebelumnya, jadi pada saat pemilih membuka surat suara relatif lebih leluasa.
Pada kegiatan itu, dilakukan simulasi pemilih yang DPK, kemudian pemilih DPTB. Agar KPPS nanti di lapangan tahu, tidak hanya kemudian yang terdata dalam DPT saja.
"Mungkin saja yang ada tiba-tiba mereka datang hanya membawa KTP saja, misalnya kan begitu, atau mereka membawa surat pindah memilih nanti perlakuannya Seperti apa, termasuk misalnya beberapa jenis yang mereka akan terima tadi betul-betul disimulasikan," ungkapnya.
Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Ajak Bernyanyi 'Sabilulungan', Prabowo dan Amran Ikut Nyanyi Juga
Ogi mengatakan hambatan pada simulasi ini adalah terkait dengan kerawanan yang diakibatkan faktor cuaca hujan
"Dikhawatirkan adalah pada saat hari H hujannya begitu besar. Nah itu jadi tantangan tersendiri. Bagaimana agar pemilih tetap datang ke TPS untuk memberikan suaranya pada tanggal 14 Pebruari 2024," katanya.
Diharapkan juga pelaksanaan pemungutan suara bisa berjalan tepat waktu pada pukul 07.00 WIB apapun kondisinya.***