Kembali kepada munculnya sejumlah petisi dari beberapa kampus ternama terhadap kebijakan presiden saat ini memang tidak lepas dari pro dan kontra.
"Bahkan di media sosial banyak postingan yang dialamatkan kepada para akademisi yang mengeluarkan petisi yang dianggap memiliki fasilitas atau keberpihakan terhadap calon-calon tertentu.
"Bahkan ada kesan menuding akademisi bahwa mereka digerakan," ujar Asep.
Padahal sambung Asep, poin pentingnya dari petisi adalah agar kedepannya bukan hanya sekedar menghadapi Pemilu, tapi dalam proses pembangunan di berbagai bidang akademisi terutama para profesor memang dibutuhkan kehadirannya.
"Ditunggu pemikirannya, statement-statementnya yang bisa meluruskan kembali perjalanan bangsa ini," ujar Asep.
Catatan terpentingnya lagi ujar Asep adalah, bagi para profesor khususnya yang mengeluarkan petisi untuk tetap berada di garis netral.
"Kalaupun misalkan tidak netral, harus tetap independen tidak berada dalam tekanan, tidak ada dalam pengaruh keberpihakan terhadap satu di antara beberapa arus politik yang terjadi khususnya menghadapi Pemilu 2024," terangnya.***