KABAR PRIANGAN - Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang menjadi salah satu kudapan yang wajib dihadirkan saat perayaan Imlek. Mengetahui kebiasaan itu, sejumlah warga Tionghoa pun banyak yang berinisiatif untuk membuat kudapan itu.
Selain bertujuan guna meraih cuan musiman, terdapat di antara mereka yang sengaja memproduksinya dengan tujuan untuk mengisi waktu agar tetap aktif di usia senjanya.
Hal itu salah satunya dilakukan Ny.Lioe Tjin Lien (80), perajin kue keranjang musiman di Jalan Sukawarni No 72 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Sampah Menggunung, Pedagang Pasar Cikurubuk Tasikmalaya Keluhkan Bau Menyengat
Ia mengaku selalu memproduksi kue keranjang itu hanya untuk memelihara tradisi yang sudah lama digeluti orang tuanya.
"Selain saya juga ingin memelihara tradisi bahwa Imlek identik dengan kue ini. Ya seperti ldul Fitri kan identik dengan ketupat atau gulai, nah di kita ada kue ini yang khasnya," kata Lioe.
Di usia senjanya, Lioe yang masih terlihat segar ini memang ingin menyibukkan diri dengan aktivitas yang ia sukai. Sebab dengan beraktivitas dan membuat sesuatu yang bermanfaat, dirinya mengaku masih bisa berbagi kebahagiaan, masih berperan dan terhindar dari kejenuhan.
Memang ada sebagian kuenya yang dijual untuk memenuhi pesanan, tetapi sebagian lagi ia berikan kepada saudara dan koleganya. Produksi kuenya itu pun hanya ia lakoni setiap musim dengan merelakan garasi mobilnya untuk dijadikan toko.
Sejumlah anaknya juga tak bisa melarang ketika sebulan menjelang Imlek, ibunya itu mulai bersiap untuk memproduksi dodol cina tersebut. Dia mulai mempersiapkan bahan baku mulai ketan dan gula serta peralatan pembuatan dodol.