Garut Berstatus Siaga Darurat Bencana, 50 Persen Wilayah Dinilai Rawan

- 4 Maret 2024, 20:34 WIB
Bencana alam longsor akibat tingginya curah hujan yang melanda sebuah komplek perumahan di kawasan Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut yang sudah terjadi berulangkali.
Bencana alam longsor akibat tingginya curah hujan yang melanda sebuah komplek perumahan di kawasan Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut yang sudah terjadi berulangkali. /kabar-priangan.com/DOK/

Menurut Aah, sudah beberapa kali Pemkab Garut menggelar Apel Siaga Bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang ada. 

Baca Juga: Jelajah Wisata Kuliner dengan Kemegahan Gunung Cikurai dan Kelezatan di Kampung Muara Sunda Garut

Ini juga merupakan salah satu langkah antisipasi dalam menghadapi bencana khususnya hidrometeorologi yang sudah terjadi sejak akhir 2023 lalu.

"Berbagai upaya telah kita lakukan untuk mengantisipasi ancaman bencana, termasuk dengan program Kecamatan Tangguh Bencana," katanya. 

Aah mengingatkan jika upaya antisipasi dan penanganan bencana alam bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Ini tentunya menjadi tugas dan tanggung jawab bersama termasuk kalangan masyarakat baik secara kelompok maupun individu. 

Baca Juga: Miras Jenis Ciu dan Kawa-kawa Disita Saat Operasi Pekat di Garut

BTT

Bencana alam yang terjadi menurut Aah tentunya juga bisa menyebabkan terjadinya kerusakan infrastruktur. Oleh karenanya Pemkab Garut telah menyiapkan anggaran biaya tidak terduga (BTT) untuk perbaikannya. 

Diungkapkannya, belum lama ini pihaknya sudah mengajukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam di sekitar 32 lokasi yang pelaksanaannya oleh dinas terkait. 

Selain infrastruktur, rumah yang terdampak bencana juga akan mendapatkan bantuan stimulan yang anggarannya juga diambil dari BTT.***

 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah