Warga Cilacap Tertipu di Pangandaran, Modus Dijanjikan jadi PNS

- 5 Maret 2024, 14:46 WIB
Ilustrasi puluhan juta uang kasus penipuan dengan modus bisa menjadikan PNS.
Ilustrasi puluhan juta uang kasus penipuan dengan modus bisa menjadikan PNS. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Seorang warga asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengaku merasa tertipu. Pasalnya dijanjikan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh seorang warga asal Kalipucang Kabupaten Pangandaran.

Korban memberikan uang senilai Rp40 juta kepada diduga pelaku karena dijanjikan menjadi PNS, tapi hingga kini belum diangkat menjadi PNS.

Peristiwa ini menimpa keluarga Sudarso (70) warga di Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Juga: Dinkes Pangandaran dan BPOM Temukan Label dan Iklan Produk Mengandung unsur Pornografi

Sebelumnya terjadi ketika kakek Sudarso hendak mendaftarkan anak dan cucunya bernama Sutimah (47) dan Mei Sekar Karisma (21) menjadi PNS pada bulan Januari 2021 lalu.

Satu Cucu Sudarso, Yulianti Eka Pertiwi (25) mengatakan, si pelaku berinisial DS awalnya mengaku sebagai intel dari Tasikmalaya yang hendak pindah tugas ke Pangandaran. 

Kemudian, menawarkan pekerjaan PNS ke kakek Sudarso agar cucunya menjadi PNS di lingkup Pemda Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Unggul Versi Quick Count, Ida Nurlaela Istri Bupati Pangandaran Milih Tunggu Real Count KPU

"Awalnya, yang diminta jadi PNS yaitu saya sama ibude saya (Sutimah). Pelaku datang ke rumah yang kebetulan pelaku teman SMP-nya ibude (uwa)," kata Eka melalui WhatsApp, Selasa 5 Februari 2024 pagi.

Kebetulan, saat itu ibudenya (Sutimah) menjadi guru dan mengajar di PAUD. Kemudian, si pelaku mengiming-imingi PNS ke kakeknya.

"Katanya, mbah, cucumu yang satu kan nanti sarjana, daripada lulus nanti jadi Sarjono (Sarjana nganggur) mending didaftarkan PNS saja. Karena, ada pembukaan CPNS," ucapnya menirukan obrolan si pelaku ke kakeknya.

Baca Juga: Car Free Day Pertama di Pangandaran Membayar Suasana Rindu

Menolak Mentah-mentah

Kemudian, ibude juga ditawarkan untuk menjadi PNS yang katanya merasa kasihan mengajar di PAUD tapi belum ada status PNS-nya.

"Nanti, katanya kalau sudah PNS, SK-nya bisa digadaikan ke bank dan bisa turun Rp200 juta lebih. Nah, kalau saya kan diminta Rp200 juta karena masih kuliah. Kalau ibude, itu cukup Rp100 juta," kata Eka.

Karena tidak masuk akal, waktu itu Eka sendiri menolak mentah-mentah. Tapi, kakeknya memasukkan ijazah anaknya ibude yang baru lulus SMA.

Baca Juga: Manis dan Legit, Durian Lato-lato Diserbu Pengunjung Festival Durian Lokal di Batuhiu Pangandaran

"Nah, itu yang bayar kakek saya. Si pelaku minta DP uang Rp50 juta tapi sama kakek dikasih Rp40 juta dan itu juga 2 kali bayar," ujar dia.

Waktu itu, si pelaku bersama istrinya yang menjabat sebagai kepala sekolah di SDN 2 Pamotan Kecamatan Kalipucang.

"Itu kejadiannya sekitar bulan Januari 2021," kata Eka.

Baca Juga: Putra Bupati Jeje Wiradinata Santer akan Diusung di Pilkada Pangandaran, Arif: Saya Fokus Gerakan Kesehatan

Mahar yang Ditawarkan

Si pelaku bersama istrinya, itu meyakinkan si kakek Sudarso agar cucunya menjadi PNS dengan mahar yang ditawarkan.

"Malah, sempat nyuruh ke kakek saya. Katanya kalau tidak punya uang mending pinjam saja ke bank. Nanti kalau sudah jadi PNS, itu lancar gajinya terus SK-nya turun dan bisa dijaminkan ke bank," ucap Eka.

Awalnya, kakek Sudarso memang tidak mau dan tidak tergiur dengan tawaran tersebut. Tapi, terus diyakinkan sama mereka berdua terutama si istrinya pelaku. 

Baca Juga: Edukasi Warga, Anak Bungsu Bupati Jeje Wiradinata akan Bentuk Relawan Kesehatan di Pangandaran

"Mereka sempat bilang, kita yang nyalurkan dan kalau gagal uang kembali. Sudah gitu akhirnya kakek saya pinjam Rp50 juta ke bank," katanya.

Namun, jika meminjam ke bank Rp50 juta yang dicairkan tidak sesuai dengan diajukan tapi hanya cair Rp40 juta.

"Jadi, yang dikasihkan ke si pelaku itu totalnya baru Rp40 juta dengan 2 kali transaksi. Terus, memberikan foto copy ijazah dan berkas lainnya," ucapnya. 

Baca Juga: PJU Mati, Jalur Wisata Pantai di Pangandaran Gelap Gulita

Sementara formasi PNS yang ditawarkan oleh si pelaku, itu katanya tinggal dipilih. 

"Jadi, kayak kita disuruh memilih mau dimana kerjanya," ujarnya.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah