"Ya saat sebelum masuk Bulan puasa atau Ramadan banyak warga datang ke pemakaman untuk membersihkan makam keluarganya dan berziarah," ujar Aris Selasa, 5 Maret 2024.
Baca Juga: Eksplorasi Sensasi Kuliner Hits di Tasikmalaya: Nikmati Kelezatan yang Menggoda Lidah
Di TPU Cieunteung sendiri lanjut Aris saat ini terdapat hampir 8.000 makam dimana sekitar 50 persennya masih sering dikunjungi keluarganya.
Sedangkan 50 persennya lagi hampir sudah tidak diketahui keluarganya dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab pemerintah melalui bidang pertamanan dan pemakaman Dinas Ciptakarya Kota Tasikmalaya.
"Kebanyakan justru yang sudah tidak dikunjungi keluarganya. Yang masih ada keluarganya kurang lah pak dari 50 persen juga," ujar Haris.
Baca Juga: Saksi Paslon Ganjar-Mahfud di Kota Tasikmalaya Tolak Hasil Pilpres 2024
Retribusi
Disinggung terkait jumlah makam yang masih bayar pajak retribusi Aris mengaku sejak awal 2024 retribusi makam sudah tidak ada lagi.
"Ya sejak awal tahun kemarin katanya retribusi ditiadakan. Katanya itu instruksi dari pemerintah pusat. Secara pastinya saya kurang tahu karena belum menerima surat resminya seperti apa.
Kalau sebelumnya tambah Aris memang ada pajak atau retrebusi makam yaitu sebesar Rp 50.000 per makam per tahun.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Tinggi, Banyak Warga di Kota Tasikmalaya Terpaksa Beli Telur Pecah