Takut Kena Kutukan, Warga Desa Cinyasag Ciamis Pantang Makan Daging Kijang

- 14 Maret 2024, 10:56 WIB
Salah satu batu besar yang konon merupakan batu bekas menghilangnya Raja Raja Galuh Pakuan Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana di situs Ceker Kijang. Warga setempat pantrang untuk berburu Kijang.
Salah satu batu besar yang konon merupakan batu bekas menghilangnya Raja Raja Galuh Pakuan Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana di situs Ceker Kijang. Warga setempat pantrang untuk berburu Kijang. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Tidak mau melanggar titah dari legenda Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana, warga Desa Cinyasag, Kabupaten Ciamis ditabukan untuk berburu Kijang apalagi untuk memakan dagingnya.

Diyakini masyarakat, siapa yang mencoba berburu kijang dan memakan dagingnya akan kena kutukan atau petaka pada dirinya

Selain masyarakat ditabukan untuk memburu Kijang dan memakan dagingnya warga Desa Cinyasag juga tidak boleh mengambil kayu ataupun ranting sekalipun, dari hutan lokasi ngahiangnya Raja Galuh Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana yang berada di ketinggian Gunung Layang Dusun Cirikip.

Baca Juga: PSGC Ciamis dan Persigar Garut di Ajang Liga 3 Nasional 2024, Ini Format Kompetisi yang Bakal Dipakai

Kuncen situs Budaya Ceker Kijang Gunung Layang, Asep Gumelar, menyebutkan, Kijang dianggap jelmaan dari permaisuri Raja Galuh Pakuan Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana. 

"Apabila ada warga Desa Cinyasag berani mengambil kayu dari lokasi hutan Gunung Layang seputaran lokasi situs Ceker Kijang itu akan terkena karma sakit atau didatangi mahluk gaib berupa harimau dan ratu ular naga," ungkap Asep. 

Baca Juga: Berkah Ramadan, Petani Aren di Ciamis Kebanjiran Pesanan Kolang-Kaling

Perintah Raja

Konon, tambah Asep, hal itu dilakukan atas perintah Raja Galuh Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana sebelum Raja ngahiang (menghilang) setelah melakukan semedi di atas batu Ceker Kijang.

Tak lain untuk menyusul permaisurinya yang menjelma menjadi Kijang setelah melanggar titahnya untuk tidak mencoba baju kebesaran kerajaan yang dibuatnya.

“Sebelum Sri Baduga Maharaja Rangga Wahana ngahiang menyusul permaisurinya, menitahkan kepada para prajuritnya untuk tidak memburu dan memakan daging Kijang,” katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x