Network
KABAR PRIANGAN - Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) ke 5 Pangandaran mengajak para peserta untuk kembali memiliki nilai-nilai kerelawanan.
IDA Camp ke 5 Pangandaran ini banyak yang merasa terbangunkan oleh pesan-pesan yang secara simultan disampaikan oleh para narasumber di giat IDA Camp.
Pesan-pesan adaptasi dan Kerelawanan sepertinya jadi dua pesan yang membuat peserta paling bersemangat.
Baca Juga: Asyik, Masyarakat Dapat Menikmati Mudik Gratis Tujuan Pangandaran-Bekasi
Koordinator peserta IDA Camp Pangandaran Ahmad Fauzan Fathurohman mengatakan, dengan digelarnya IDA Camp ke 5 ini, tampak peserta marbot dan santri merasakan perubahan terutama dalam kerelawanan.
"Mereka sangat puas sekali dengan kegiatan ini. Sebagian malah tampak kecewa karena kemah ini usai, ada yang sampai menitikkan air mata karena harus berpisah dengan keluarga barunya di IDA Camp ke 5," ujarnya.
Menurut Ahmad, peserta tampak sangat bersemangat saat salah satu mentor IDA Camp bernama Bezie Galih Manggala saat orasi kebangsaan.
Baca Juga: Jelang Libur Lebaran 2024, Satpolairud Polres Pangandaran Pasang Rambu-rambu Larangan Berenang
"Ada momen saat mentor IDA meneriakkan kepada peserta dalam orasinya, dulu para leluhur kita berjuang melawan penjajah, sambil dengan sukarela mengorbankan tenaga, waktu, harta, bahkan nyawa sekalipun," tuturnya.
"Sementara sebagian pemuda kita hari ini, saat diminta membuat acara 17 Agustusan saja, kadang malah jawabannya apa? Kemudian para peserta serempak menjawab, anggarannya mana? Lucu sekali," kata Ahmad.
