Network
Tak lupa lagu "wajib" saat konser, Bento, disuguhkan kepada penonton. Lagu tersebut hadir dengan aransemen yang mengalami penambahan terutama bagian intro. Selain itu dimasukkan unsur musim tradisional. "Di kaki Gunung Galunggung Tasikmalaya anu agung, banyak pesantren santrinya kareren. Begitu juga dengan budayana adat istiadat rapi terjaga, tempat lahir Oma Irama".
Lagu tersebut menutup konser pukul 22.30 tanpa disertai lagu Bongkar yang biasanya selalu hadir pula dalam konser Iwan. Kemudian suami Rosanna tersebut menyanyikan lagu Indonesia Pusaka bersama-sama penonton.
Konser Iwan Fals di Tasikmalaya dan perlakuan kepada media
Secara umum konser tersebut berlangsung lancar dan sukses. Meski sempat ada sedikit kericuhan kecil di depan panggung namun berhasil cepat diredam. "Luar biasa bapak tentara polisi yang hadir di sini tingkat kesabarannya harus diapresiasi. Mungkin ada sedikit gesekan sehingga itu lampu yang di atas terangin saja," ucap Iwan.
Hal yang disayangkan, berbeda dengan konser-konser musik lazimnya dalam konser internasional bahkan dalam konser Agustusan tingkat lokal, konser Iwan Fals & Band kali ini tidak ada akses khusus bagi media untuk meliput. Sehingga liputan media tak maksimal. Media dalam posisi sama dengan penonton umum termasuk tak ada ID card, tak ada akses pengambilan foto, tak ada informasi dari panitia, juga tak ada konferensi pers sebelum atau sesudah konser.
Kondisi tersebut telah dikonfirmasi kabar-priangan.com kepada berbagai pihak melalui komunikasi aplikasi perpesanan maupun bertemu langsung di lapangan sebelum konser, termasuk pihak perusahaan sponsor penyelenggara serta panitia, yang ditemui oleh event organizer lokal di sekitar lokasi. Meski saat di panggung salah satunya Iwan menyebutkan berterima kasih kepada media, perlakuan panitia kepada media begitulah adanya, hingga konser berakhir.***
