Duar! Macan Tutul Ternyata Takut Suara Lodong Karbit, Cara Warga dan BKSDA Ciamis Halau Hewan Liar Dilindungi

- 25 Juni 2024, 21:18 WIB
Ilustrasi meriam lodong. Sejumlah pemuda menyalakan lodong di Cideres, Malangbong, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.*/Dok. Magang Pikiran Rakyat/M Ardi Agusseptian
Ilustrasi meriam lodong. Sejumlah pemuda menyalakan lodong di Cideres, Malangbong, Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.*/Dok. Magang Pikiran Rakyat/M Ardi Agusseptian /

KABAR PRIANGAN - Kemunculan lagi macan tutul (panthera pardus) di wilayah Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, akhir-akhir ini, membuat warga merasa waswas. Bahkan warga pun takut saat akan beraktivitas di kebun atau hutan setempat.

Penyebabnya, selain binatang liar yang dilindungi tersebut sempat terlihat oleh salah seorang warga saat pulang menyadap pohon aren di kebun, belasan ekor kucing peliharaan warga akhir-akhir ini hilang diduga telah dimangsa macan tutul. Bahkan tak hanya di Desa Cikupa, kabar itu pun membuat warga desa tetangga, Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, heboh, dan merasa waswas pula.

Baca Juga: Macan Tutul Turun Lagi dari Gunung Sawal, Warga Lumbung dan Kawali Ciamis Dihantui Takut Beraktivitas di Kebun

Patroli warga dan petugas BKSDA Ciamis

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Staf Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ilayah Ciamis, Wawan, membenarkan informasi adanya teror macan tutul tersebut. Menurutnya, pihaknya mendapat laporan dari warga Cikupa pada Sabtu 22 Juni 2024. Tindak lanjutnya, hari itu juga petugas lapangan Resort Gunung Sawal BKSDA Ciamis langsung melakukan penghalauan. "Petugas dibantu aparat dan warga setempat patroli berkeliling di beberapa titik di Desa Cikupa," ucap Wawan, Selasa 25 Juni 2024.

Adapun penghalauan dilakukan dengan cara menggunakan lodong atau meriam terbuat dari bahan bambu. Menurut Wawan, dengan suara dari meriam bambu bisa membuat macan menjauh dan kembali ke habitatnya di hutan Gunung Sawal. "Pada Sabtu 22 Juni 2024 lalu kami mendapat laporan dari petugas lapangan. Sekarang petugas masih siaga di sana melakukan patroli dan penghalauan hingga malam, bahkan menggunakan lodong," tutur Wawan.

Baca Juga: Dua Partai di Pangandaran Sepakat Dukung Dadang Okta Maju di Pilkada 2024

Memakai karbit

Disampaikan Wawan, setelah adanya penghalauan dengan menggunakan meriam lodong tersebut, hingga saat ini belum ada lagi laporan macan tutul masuk ke pemukiman warga. "Mudah-mudhaan tak ada lagi kejadian munculnya hewan tersebut ke kebun atau pemukian warga," ucapnya.

Meriam lodong dari pohon aren meriahkan Idul Fitri beberapa waktu lalu.*/Dok. Kabar Priangan /Aris MF
Meriam lodong dari pohon aren meriahkan Idul Fitri beberapa waktu lalu.*/Dok. Kabar Priangan /Aris MF

Hal senada disampaikan Kepala Resort Gunung Sawal BKSDA Ciamis Rendi Herdian. Ia menyebutkan berdasar laporan dari warga, binatang tersebut muncul di Dusun Cikupa Desa Cikupa Kecamatan Lumbung. "Informasi dari warga, hewan tersebut memangsa binatang peliharaan kucing. BKSDA mencoba melakukan penghalauan semalam dan memberikan karbit kepada warga serta melakukan patroli. Hari ini juga telah melakukan patroli di Sukamaju," ucap Rendi.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah