Maulid Nabi 2022, Berikut Pengertian, Sejarah, Keutamaan dan Amalan Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 28 September 2022, 23:17 WIB
ILustrasi. Maulid Nabi Tahun 2022 termasuk Pengertian,  Sejarah,  Keutamaan dan Amalan bulan Maulid.
ILustrasi. Maulid Nabi Tahun 2022 termasuk Pengertian, Sejarah, Keutamaan dan Amalan bulan Maulid. /pexel/

KABAR PRIANGAN - Maulid Nabi 2022 yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Hijriah selalu diperingati oleh umat islam sebagai kelahiran Nabiullah Muhammad SAW.

Sebagai wujud kecintaan dan kasihnya kepada Rasulullah SAW. banyak di antara umat muslim yang memperingati maulid nabi Muhammad SAW.

Berbagai macam bentuk kegiatan dilakukan sesuai dengan tradisi dan budaya daerah setempat mewarnai peringatan ini.

Baca Juga: Memasuki Bulan Rabiul Awal 1443 H, Berikut 4 Peristiwa Penting yang Ada di Bulan Maulid Nabi

Rasulullah SAW adalah suri tauladan yang sempurna dan perlu diikuti akhlaknya karena sama sekali tak ada cela dari akhlak yang dimilikinya.

Banyak buku-buku yang mengungkapkan tentang keluhuran pribadi dan akhlaknya namun itu tidak cukup untuk menggambarkan dan melukiskan sepenuhnya tentang kemuliaan Rasulullah SAW.

Kapan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2022?

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang biasa dikenal dengan Maulid Nabi, akan jatuh pada tanggal 12 rabiul awal. Untuk tahun 2022 ini, peringatan Maulid Nabi jatuh pada 8 Oktober 2022.

Baca Juga: Heboh, Warga Cigembor Ciamis Hilang Saat Dirawat di RSUD Ditemukan 12 Jam Kemudian, Merasa Diculik Mahluk Gaib

Dilansir kabar priangan dari NU Online, lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengikhbarkan bahwa 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022.

Hal ini didasarkan atas kesaksian perukyat yang dilakukan di tiga lokasi untuk melihat hilal, yaitu di (1) Condrodipo, Gresik, Jawa Timur; (2) Pekalongan, Jawa Tengah; dan (3) Jakarta Utara.

"Awal bulan Rabiul Awal 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 27 September 2022 M (mulai malam Selasa) atas dasar rukyah," seperti yang tertulis dalam pengumuman laman NU nomor: 029/LF–PBNU/IX/2022 yang dikeluarkan pada Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Umuh Minta Pemain Persib Bandung Tak Kurang Tidur Jelang Lawan Persija

Berdasarkan pengumuman tersebut, maka peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal akan jatuh bertepatan pada Sabtu, 8 Oktober 2022 Masehi.

Sejarah Maulid Nabi

Berdasarkan keterangan dari al-Maqrizy dalam kitab yang berjudul al Khathat, peringatan Maulid dimulai pada zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir.

Mereka juga membuat acara perayaan Maulid untuk keluarga nabi, seperti Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Maulid 'Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah binti 'Ali, hingga maulid Hasan bin 'Ali dan Husain bin 'Ali.

Baca Juga: Puluhan Rumah di Parakanhonje, Kabupaten Tasikmalaya Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Kalangan ulama pada saat seperti Tajuddin al Fakihani dan as Sakhawi, murid Imam Nawawi, berfatwa bahwa perayaan Maulid adalah bid'ah tercela.

Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar.

Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 29 September 2022: Gemini Bertemu Orang di Masa Lalu, Sedangkan Aries dan Taurus?

Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam pada masa Perang Salib.

Sementara masyarakat muslim di Indonesia menyambut peringatan aulid nabi dengan mengadakan kegiatan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi. pembacaan syair Barzanji, pengajian dan tabligh akbar.

Keutamaan Maulid Nabi

Dikutip kabar-priangan dari NU Online, Ulama Asy-Syekh Al-Hafidz As-Suyuthi mengatakan bahwa memperingti kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan cara mengumpulkan banyak ‎orang dan membacakan ayat-ayat al-Qur'an dan diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan ‎perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya dan diadakan pula sedekah berupa ‎makanan dan hidangan lainnya dengan cara yang tidak berlebihan adalah merupakan ‎perbuatan bid’ah hasanah.

Baca Juga: Kejagung Nyatakan Berkas Kasus Pembunuhan Brigadir J dan Obstruction of Justice Sudah Lengkap

Perbuatan ini akan mendapatkan pahala bagi orang yang mengadakannya ‎dan yang menghadirinya, sebab merupakan wujud kegembiraan, dan kecintaan (mahabbah) ‎kapada Rasullullah SAW.‎

Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW :‎

مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ

‎“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama ‎dengan saya masuk surga”.‎

Baca Juga: E-Sport Garut Targetkan 7 Medali di Porprov ke XIV Jabar 2022

Dalam sebuah hadits dikatakan :‎

مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ

‎“Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) hari kelahiranku maka aku akan memberinya ‎syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk ‎memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar ‎gunung fi sabilillah.‎

Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata : ‎

مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ

Baca Juga: 15 Persen SDN di Kabupaten Tasikmalaya Rusak. Anggaran Perbaikan tak Sebanding dengan Jumlah Sekolah Rusak

‎“Barangsiapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi SAW, ‎akan menjadi temanku masuk surga”.‎

Sahabat Umar Bin Khatthab berkata :‎

مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ

‎“Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi SAW, berarti telah ‎menghidupkan Islam”.‎

Baca Juga: Tempat Wisata Murah di Bandung Untuk Keluarga yang Paling Hits dan Instagramable, Berikut 5 Destinasinya

Sahabat Ali Bin Abi Thalib berkata :‎

مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ

‎“Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi SAW, apabila pergi ‎meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.‎

Amalan Bulan Maulid

Masyarakat menyebut bulan Rabiul Awwal dengan sebutan bulan Maulid, Mulud, atau Muludan.

Baca Juga: Seorang Pekerja Tewas Tersengat Listrik di Tasikmalaya Saat Memperbaiki Jaringan Listrik Rumah Tetangganya

Pada hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW bulan Rabiul Awwal biasanya diisi dengan berbagai macam kegiatan keagamaan seperti dzikir, shalawat, pembacaan buku rawi (buku sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw), melalui atau tanpa iringan tabuhan rebana, pembacaan ayat Al-Qur’an, penyampaian ceramah agama, dan makan bersama di tempat atau pembagian makanan yang biasa disebut “berkat”.

Imam Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan,

والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم

Baca Juga: PLN Batalkan Konversi Kompor LPG 3 Kg ke Kompor Listrik, Ini Alasannya

Artinya, “Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shaat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang,” (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63).

Demikianlah keterangan tentang maulid nabi Muhammad SAW, Sejarah maulid nabi, keutamaan serta amalan bulan maulid, semoga bermanfaat.*

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah