Network
KABAR PRIANGAN - Sakit maag atau dispepsia merupakan gejala penyakit peradangan lambung berupa rasa nyeri, perih, dan panas, yang dapat menyebar hingga tulang belakang, dada, dan terus naik ke tenggorokan.
Jika sudah sampai tenggorokan, penderita sakit maag akan merasa asam atau pahit di lidah. Rasa perih dan panas tersebut sering timbul ketika setelah makan dan atau ketika berbaring di malam hari.
Dilansir Kabar-Priangan.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 19 Februari 2023, di Indonesia ada lebih dari 150 ribu penderita sakit maag per tahun. Sakit tersebut, walaupun obat-obatannya mudah dicari dan ditemui, tapi dapat mengganggu aktivitas penderita. Apalagi saat Bulan Ramadan 1441 Hijriyah yang tinggal sebentar lagi, jangan sampai sakit maag mengganggu ibadah puasa.
Rasa panas yang timbul ketika sakit maag kambuh merupakan refluks asam dari lambung yaitu sebuah fenomena dimana isi perut dipaksa kembali ke esofagus, pipa saluran makanan ke perut. Hal tersebut juga sering terjadi ketika sfingter yang berada di bawah esofagus melemah atau lemas secara tidak normal.
Untuk kasus ringan, maag mudah untuk diobati. Cukup dengan obat-obatan dengan golongan antagonis reseptoe H-2 (H2RAS) seperti antasida dan antiflatulen. Di Indonesia terdapat beberapa merek dagang obat pereda maag yang dapat dikonsumsi ketika sakit maag menyerang.
Mengubah gaya hidup juga dapat mencegah sakit maag yaitu dengan pola hidup yang lebih sehat dan seimbang, serta memperhatikan asupan makanan. Dengan membatasi makanan pedas dan berlemak, tidak mengkonsumsi alkohol dan minuman berkafein, mengelola stres, dan tidak merokok.
