Melacak Jejak Yahudi di Indonesia

- 4 Maret 2023, 15:05 WIB
Ilustrasi. Mahkamah agung Israel telah menyetujui undang-undang kontroversial yang menyatakan bahwa Israel adalah negara khusus orang Yahudi pada Kamis, 8 Juli 2021 yang dianggap bersifat diskriminasi.
Ilustrasi. Mahkamah agung Israel telah menyetujui undang-undang kontroversial yang menyatakan bahwa Israel adalah negara khusus orang Yahudi pada Kamis, 8 Juli 2021 yang dianggap bersifat diskriminasi. /Reuters

KABAR PRIANGAN – Negara Israel merupakan satu-satunya negara yang secara resmi menyebut dirinya negara Yahudi di dunia. Kendati demikian, tidak semua Bangsa Yahudi merupakan warga negara Israel dan sebaliknya, tidak semua warga negara Israel adalah Yahudi.

Sebagai sebuah bangsa, Yahudi telah ada jauh sebelum negara Israel dirikan pada tahun 1948. Sebelum memiliki negara sendiri, bangsa Yahudi tersebar hampir di seluruh dunia.

Bangsa yang namanya diabadikan dalam dua kitab suci dari dua agama terbesar di dunia, Alkitab dan Al-Qur’an ini, juga pernah singgah ke Nusantara jauh sebelum bangsa Eropa mendarat di Nusantara.

Baca Juga: Dikemas Menarik, SMAN 20 Bandung Implementasikan P5 Kurikulum Merdeka dengan Tema Kearifan Lokal

Dilansir dari buku Di Bawah Kuasa Antisemitisme, Orang Yahudi di Hindia Belanda (1861—1942) karya Romi Zarman, pada awal abad ke-10 seorang pedagang Yahudi dari Muscat (Oman) bernama Ishak Yahuda berlayar menuju Tionghoa.

Namun, ia dikabarkan tewas dirampok saat singgah untuk berdagang di Sriwijaya. Inilah kali pertama orang Yahudi menginjakan kaki di bumi Nusantara, meski hanya singgah.

Dikarenakan berasal dari Timur Tengah yang identik dengan Arab, oleh orang Tionghoa di Sriwijaya ia disebut ya Arabi.

Baca Juga: Pahami Kepribadian Introvert, yang Sering Dianggap sebagai Anti-Sosial

Saat itu, etnis Arab telah lebih dulu dikenal di Sumatera. Selain karena asal kedatangan dan bahasa, kemiripan corak fisik juga menjadi penyebab orang Yahudi itu diidentifikasi sebagai orang Arab.

Data lain yang ditemukan Romi menyebut bahwa seorang Yahudi yang tak diketahui namanya mendampingi James Lancaster, utusan Ratu Elisabeth, ke Kesultanan Aceh sebagai juru bahasa pada abad ke-17.

Tak ada nama diri orang Yahudi itu dalam laporan perjalanan mereka yang menumpang kapal Inggris bernama The Red Dragon itu. Dalam laporan, juru bahasa yang dipuji Lancaster lantaran sangat fasih berbahasa Arab itu dipanggil sebagai a Jew, atau a man who was a Jew, serta he.

Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI! Sebanyak 17.032 Orang Nyanyikan Mars BNN di Ciamis

Perang Aceh yang meletus pada 1873—1904 menyebabkan Belanda membutuhkan banyak sumber daya. Orang-orang Yahudi dari berbagai belahan Eropa dan Asia didatangkan Belanda sebagai serdadu bayaran.

Romi menemukan bahwa tentara-tentara yang pada saat itu banyak tersebar Pantai Barat Sumatra, merupakan orang-orang Yahudi yang berasal dari Rusia, Romania, Austria, Hungaria, India, serta Persia.

Salah satu bukti kuat keberadaan etnis Yahudi di Aceh adalah pahatan aksara Ibrani pada nisan Van Der Zijl di komplek pemakaman Peutjut, Kutaradja, Banda Aceh. Dikatakan, ia tewas dalam sebuah pertempuran di Krueng Kale pada tahun 1882.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner di Cibinong Bogor, Catat untuk Referensi Bukber Saat Ramadhan

Bukti yang lebih jelas yang dikemukakan sejarahwan lulusan Universitas Andalas itu adalah foto yang didapatnya dari sebuah berkala (semacam tabloid atau selebaran) Yahudi terbitan Amsterdam, De Vrjdagavond, edisi 22 Agustus 1924.

Dalam foto tersebut terdapat tulisan “Dithek Heeft Wylena M. Bulchover. Overl, 24 Juni 1897 Aan Het Israelitische Kerkhoften Geschenke Gegeven” yang menurut keterangan terpampang di depan makam Wylena M. Boulchover di Kerkhoft (Pemakaman) Peutjut, Kutaradja, Banda Aceh pada akhir abad ke-19.

Kata Israelitische dalam tulisan tersebut merujuk pada etnis Yahudi. Romi menyatakan makna tulisan tersebut adalah bahwa Wylena M. Boulchover, sebelum meninggal pada 24 Juni 1897, mendonasikan sebidang tanah untuk pemakaman Yahudi.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Sabtu 4 Maret 2023: Saksikan Duel Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1

Hal ini juga dimaknai Romi sebagai pernyataan tersirat bahwa keluarga Boulchover yang dikenal di Tanah Rencong sebagai tuan tanah asal Eropa tersebut merupakan keturunan Yahudi.

Melansir Neo Historia, beberapa nama pesohor Indonesia merupakan keturunan Yahudi, di antaranya termasuk Yapto Suryosumarno (Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila), Reuben Elishama Hadju (aktor dan penyanyi), Ahmad Dhani (Musisi), dan Nafa Urbach (aktris dan penyanyi).

Selain nama-nama tersebut, terdapat pula nama Yaakov Baruch Pailingan (Pendiri Jewish Community North Sulawesi), Elisheva Wiriaatmadja (Pendiri Eits Chaim Indonesia), dan Monique Rijkers (Pendiri Haddassah of Indonesia) yang disebut sebagai keturunan Yahudi.***

 

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah