1 September Hari Leukemia Limfositik Kronis. Apa Itu LLK, Faktor Risiko, dan Gejalanya

- 1 September 2023, 20:06 WIB
Gambaran Leukosit pada Leukemia Limfositik Kronis.*/ YouTube/ Pathology Simplified
Gambaran Leukosit pada Leukemia Limfositik Kronis.*/ YouTube/ Pathology Simplified /

KABAR PRIANGAN - Bulan September dikenal sebagai Bulan Kesadaran Leukemia (Leukaemia Awareness Month) atau Blood Cancer Awareness Month. Pada tanggal 1 September 2023 ini diperingati sebagai Hari Leukemia Limfositik Kronis (LLK). Apa itu Leukemia Limfositik Kronis? 

Leukemia dapat bersifat akut atau kronis, bergantung kepada sel darah mana yang terlibat dan seberapa cepat pertumbuhannya. Leukemia akut tumbuh dengan cepat bila tidak diobati, sementara leukemia kronis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berkembang ke tahap yang membahayakan. Meskipun demikian, sebagian besar orang dapat hidup dengan leukemia kronis selama bertahun-tahun.

LLK adalah suatu jenis kanker darah yang diakibatkan dari gangguan fungsi sumsum tulang. Gangguan ini menyebabkan adanya produksi sel-sel darah putih yang tidak normal sehingga penderita kondisi ini rentan terkena infeksi.

Baca Juga: Bey Machmudin Gantikan Ridwan Kamil Jadi Pj Gubernur Jabar, Nana Sudjana Pj Gubernur Jateng

Leukemia Limfositik Kronis berkembang secara perlahan, gejala bisa saja baru muncul ketika kanker mulai menyebar ke hati, limpa, atau kelenjar getah bening. Saat hal ini terjadi maka pasien perlu segera mendapat penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.

Apa penyebab dan faktor risiko Leukemia Limfositik Kronis?

Meskipun belum ada penelitian yang berhasil membuktikan penyebabnya, diperkirakan LLK terjadi karena adanya mutasi gen. Namun mutasi tersebut tidak diwariskan secara genetik kepada generasi berikutnya, hanya berupa faktor risiko saja.

Dilansir dari parkwaycancercentre.com, berikut beberapa faktor risiko dari Leukemia Limfositik Kronis:

1. Usia – Risiko terkena LLK meningkat seiring dengan bertambahnya usia. LLK paling sering terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun, dan jarang terjadi pada orang yang berusia dibawah dari 40 tahun.
2. Jenis kelamin – LLK lebih sering dijumpai pada pria daripada wanita.
3. Riwayat keluarga – Keluarga derajat pertama (orang tua, saudara kandung, atau anak) dari orang yang menderita LLK dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena LLK.
3. Etnis – Resiko terkena LLK akan lebih besar jika memiliki saudara yang merupakan etnis Yahudi Eropa Timur atau Yahudi Rusia.
4. Paparan terhadap zat-zat kimia – Orang yang terpapar dengan Orange Agent, yaitu suatu herbisida yang digunakan dalam Perang Vietnam, memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena LLK.

Gejala Leukemia Limfositik Kronis

Orang dengan Leukemia Limfositik Kronis belum tentu menunjukkan gejala pada tahap awal dirinya menderita LLK, bahkan LLK dapat ditemukan secara tak sengaja dalam pemeriksaan darah rutin. Meskipun demikian, muncul gejala-gejala berikut ini pada penyintas LLK:

1. Demam
2. Sesak napas
3. Rasa lelah berkepanjangan
4. Kulit pucat
5. Hilangnya nafsu makan
6. Berat badan turun meskipun tidak diet atau olahraga
7. Berkeringat pada malam hari atau keringat yang berlebihan
8. Gusi berdarah atau mimisan
9. Mudah memar
10. Muncul bercak kemerahan atau keunguan pada kulit
11. Nyeri tulang atau sendi
12. Perut terasa penuh (begah) atau perut bengkak
13. Adanya benjolan tanpa rasa nyeri pada kelenjar getah bening (leher, ketiak, atau selangkangan)
14. Sering mengalami infeksi

Dengan gejala-gejala yang tampak umum bahkan tidak adanya gejala, maka ada baiknya Anda memeriksakan diri secara rutin melalui general check up. Penanganan lebih dini akan lebih baik bagi kesehatan Anda.***



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah