R13, Band Asal Cisalak Kota Tasikmalaya Sukses Jadi Pemersatu Dua Wilayah

- 5 Juli 2022, 11:32 WIB
R 13 Band saat tampil pada silaturahmi TKPC.*
R 13 Band saat tampil pada silaturahmi TKPC.* /kabar-priangan.com/Irman S/

 

KABAR PRIANGAN - Dua buah tembang mulai dari bang Koes Plus dan satu lagu dari band Godbles yang dibawakan R-13 band pada acara silaturahmi Tasikmalaya Koes Plus Community akhir pekan lalu sukses mencuri perhatian sekitar seratus penonton yang memadati Legend Kafe Tasikmalaya.

Selain aksi penampilanya yang energik serta lirik lagunya yang sarat makna hingga kritikan, latar belakang penamaan band asal Cipedes Tasikmalaya itu ternyata cukup menggelitik.

Band yang digawangi Asep Mikdar (vokal),  Iwan Ridwan (Bass), Eko (gitar) Iwan (Drum), Heryana Odang (Gitaris) dan Aat Abdul Fatah (Keybord) rupanya berasal dari dari dua wilayah yang sama yakni RW 13 yang ada di wilayah Kelurahan Sukamanah  dan  Kelurahan  Nagarasari.

Baca Juga: Wow! Omzet Festival Bakso Aci di Garut Capai Rp1,5 M, dalam Tiga Hari Seorang Pedagang Raup Rp70 Juta

"Ya kita bertetangga dan sama-sama secara kebetulan berada di RW 13  yang sama meskipun beda kelurahan. Jenis musik Rock N Roll, blues, poo rock, dan kesamaan hobi lain, qodarulloh bisa menyatukan kami dan bisa bertahan lebih dari  10 tahun," kata Iwan.

Personil di band itu pun acap hadir terdepan dalam mempersatukan warga di dua wilayah itu baik dalam hal kegiatan sosial, keagamaan termasuk hiburan bersama.

Disamping berada di satu wilayah, beberapa diantara personil band yang berdiri tahun 2013 juga seperti  Iwan  Ridwan dan Aat Abdul Fatah  merupakan pejabat ketua RW 13 di dua wilayah bertetangga itu.

Baca Juga: Perjalanan Karir Hokky Caraka, Top Skorer Sementara Piala AFF U 19 2022

Jadi ketika mereka berinisiatif membentuk band, nama R 13 yang identik dengan administrasi kependudukan para personilnya itu pun mencuat.

"Meski beda wilayah administrasi, kami wajib memelihara persaudaraan sebagai satu bagian dari jiwa nusantara yang jadi slogan TKPC, " ujar Iwan.

Sementara band koes plus bagi mereka adalah band legendaris sekaligus simbol pemersatu serta alat perjuangan dalam meneriakan kecintaan, kebanggaan hingga kritik terhadap ketidakadilan.

Baca Juga: Boy Rafli Ingatkan Potensi Ancaman Terorisme, Hati-Hati Terhadap Ajaran Berkedok Agama

"Ada semacam semangat perjuangan bila kita memaknai lirik lagu Koes Plus," ujar dia.

Kini setelah lebih 10 tahun berdiri dan pandemi mulai reda, sejumlah undangan mentas mulai hadir.

Di samping kerap membawakan tembang dari Koes Plus, mereka juga acapkali menggeber lagu-lagu dari God Bless, Rollling Stones, Iwan Fals, Chuck Berry dan lainnya. 

"Jadul tapi mantul lah, " seloroh mereka.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya kepada Tiga Anggota Polri Terbaik

Pembina TKPC Wahyu Sudrajat SH, MH mengaku senang dengan semangat dan kebersamaan yang ditunjukan para pecinta band koes plus. Sebab dalam lingkup apapun, kebersamaan dalam sisi kebaikan dan kebahagiaan harus dipertahankan dan diperkuat.

"Ini pecinta Koes plus kan ada yang berasal dari berbagai wilayah, sehingga bisa ikut mempromosikan keberadaan band yang ada, hingga jadi ceruk penghasilan bagi band tersebut," kata suami dari Dr. Hj. Riantin Hikmah Widi itu.

Nah ketika ada order mentas otomatis indeks kebahagiaan para personilnya pun terdorong, begitupun warga yang dihibur.

Baca Juga: Segera Daftar, Kartu Prakerja Gelombang 35 Akan Segera Ditutup. Bagaimana Triknya Agar Bisa Lolos?

"Musik bisa jadi terapi yang mengasikan. Dengan musik, tak ada uang pun acapkali senang dan akhirnya kesehatan terjaga. Banyak uang juga kalau kita sakit, percuma kan," ujar dia.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x