Cara Mencegah Stunting Bagi Pasangan Muda, Begini Penjelasan Dokter Hasto

- 18 Juli 2022, 10:00 WIB
Dokter Hasto saat menjelaskan pencegahan stunting bagi pasangan muda di sesi zoomeeting bersama Forum Pimred PRMN, Rabu 13 Juli 2022
Dokter Hasto saat menjelaskan pencegahan stunting bagi pasangan muda di sesi zoomeeting bersama Forum Pimred PRMN, Rabu 13 Juli 2022 /Tangkap Layar Zoom Meeting

KABAR PRIANGAN-Stunting masih di menjadi fokus pemerintah Indonesia saat ini. Dimana angka kasus stunting di Indonesia berdasarkan data SSGI 2021 mencapai 24,4% lebih dari ambang batas WHO (World Health Organization) yaitu 20 persen.
Kepala BKKBN, Dr (HC) dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelaskan tentang isu stunting dalam kesempatan zoom meeting bersama Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dengan tema ‘Nikah Muda Bikin Anak Stunting’ pada Rabu, 13 Juli 2022.
Menurut dr.Hasto, stunting ini bisa dicegah salah satunya dengan melakukan persiapan dari sebelum menikah.

Baca Juga: Persib Bandung Bertemu Bhayangkara FC di Pekan Pertama Liga 1 Indonesia, Robert Alberts: Tim Ada Perkembangan
“Orang tidak memikirkan persiapan hamil pada saat mau menikah tapi malah memikirkan urusan tenda, foto, dan lain-lain,” ucap dr.Hasto.
Mantan Bupati Kulon Progo sebelum dilantik menjadi Kepala BKKBN ini menjelaskan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar anak tidak mengalami stunting.
“Asupan makanan bergizi pada hamil muda penting sekali. Tidak boleh kekurangan asam folat, vitamin D agar plasentanya bagus,” tutur dr.Hasto.

Baca Juga: Ciro Alves Terancam Absen Bela Persib Bandung di Laga Perdana Liga 1 2022/2023 Saat Lawan Bhayangkara FC
Jiga asupan makanan ibu yang sedang hamil muda bagus, maka kualitas makanan yang diserap oleh calon bayi juga bagus.
Jika terdapat kondisi muntah hebat dalam kehamilan usia muda ini, bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk diinfus. Sedangkan untuk mual biasanya dokter akan memberikan obat untuk mengurangi mual.
Ada resep sederhana yang diberikan dr.Hasto untuk mengurangi mual di masa usia kehamilan muda ini yaitu dengan membuat wedang jahe.

Baca Juga: SIM Keliling Polrestabes Bandung Senin 18 Juli 2022
“Untuk mual ringan bisa dengan wedang jahe, bukan instan. Bikin sendiri, rebus sendiri atau beli ke angkringan,” ungkap dr.Hasto.
Pengaruh nikah muda pada stunting ini dijelaskan dr.Hasto dimana usia muda ini masih dalam masa pertumbuhan tapi kemudian harus menumbuhkan orang lain (bayi).
“Misal, mereka ini tulangnya masih tambah panjang, tambah padat tapi kalsiumnya diserap oleh calon bayi yang sedang dikandungnya,” jelas dr.Hasto.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Wilayah Priangan Timur untuk Senin 18 Juli 2022
Selain itu menurut dr.Hasto, remaja yang belum cukup umur tulang panggulnya masih belum besar. Hal ini bisa menyebabkan persalinan macet, pendarahan, bayinya kejepit, dan lainnya sehingga bayi tidak sehat dan pertumbuhannya terganggu/terhambat.
Dokter Hasto juga menjelaskan bahwa stunting atau gagal tumbuh ini dilihat dari perkembangan anak. Anak yang pendek belum tentu stunting, tapi anak yang stunting pasti pendek.
Untuk mengetahuinya, diukur perkembangannya dari kemampuan intelektualnya. Apakah anak memiliki kemampuan sesuai usianya atau tidak, misalnya mengenal warna, berhitung, mengenal lingkungan dengan baik, dan lain-lain.

Baca Juga: WhatsApp, Google, Facebook, Twitter Hingga Netflix Terancam Diblokir oleh Kemenkominfo. Ada Apa?
“Sebenarnya di buku KIA ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh orangtua untuk mengetahui apakah anaknya perkembangannya bagus atau tidak,” papar dr.Hasto.
Satu hal yang terpenting untuk diketahui mengenai stunting ini bukanlah genetik. Stunting ini disebabkan mulai dari salah dalam mengurus/merawat kesehatan dan juga parenting yang kurang bagus.
“Bagi mereka yang belum nikah harus betul-betul paham bagaimana menyiapkan kesehatan supaya anak-anaknya nanti tidak stunting,” pesan dr.Hasto.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Sumedang untuk Senin 18 Juli 2022
Dokter Hasto juga berpesan untuk menciptakan generasi bebas dari stunting, lakukan persiapan sebelum kehamilan, saat kehamilan, sebelum usia anak 2 tahun atau selama seribu hari kehidupan pertama mereka karena di masa ini lah template manusia diciptakan termasuk kemampuan intelektualnya.***

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x