Setelah itu Musk kemudian menawarkan US$44 Miliar untuk membeli Twitter pada 14 April, namun tawarannya itu kembali ditolak oleh Dewan Direksi, dan bahkan membuat aturan khusus demi mencegah niat Musk membeli perusahaan secara paksa.
Namun setelah beberapa bulan dari penawaran tersebut, nilai saham perusahaan-perusahaan teknologi jatuh, sehingga hal tersebut juga berdampak pada Twitter yang ikut turun.
Singkat cerita, setelah mengalami berbagai hal dalam proses perundingan akhirnya pihak Twiter menyetujui permintaan Musk untuk membeli Twitter dengan harga yang ditawarkan sebelumnya, yaitu sejumlah US$44 miliar atau secara dengan Rp682,5 Triliun.
Setelah berhasil membeli Perusahaan tersebut, Musk segera melakukan pembenahan, salah satunya adalah dengan memecat beberapa petinggi Twitter.
Para petinggi yang dipecat tersebut diantaranya adalah Parag Agrawal yang merupakan CEO, Ned Segal yang sebelumnya CFO, Vijay Gadde yang merupakan kepala urusan Hukum, dan Sarah Personette yang merupakan chief customer officer.
Bahkan dikabarkan beberapa diantaranya digelandang oleh satpam untuk keluar dari kantor perusahaan yang baru dibeli Elon Musk tersebut.***