Aziz berharap dengan ditunjuk menjadi wasit Liga 1 dirinya bisa konsisten memimpin pertandingan dalam ajang kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air tersebut. Bahkan tekadnya menjadi wasit profesional sudah bulat sehingga ingin menjadi wasit legendaris seperti Pierluigi Collina dari Italia atau Purwanto di Indonesia.
Ia juga menyadari jika dalam memimpin pertandingan tak akan memuaskan semua pihak atau ada suporter yang tidak puas. Namun dirinya akan berupaya keras menjalankan tugas sebaik-baiknya dan profesional sesuai peraturan. Meskipun ia sebagai orang Jawa Barat yang tentu menyukai Persib Bandung di Liga 1 2023 atau PSGC Ciamis yang saat ini di Liga 3
Jabar, dirinya pun tetap akan profesional.
"Dalam pertandingan resmi, tim salah satu daerah tak mungkin dipimpin wasit oleh orang yang
berasal dari daerah tersebut. Misalnya Persib tak mungkin dipimpin wasit asal Jawa Barat," ucapnya.
Di bawah kepempinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ini, Aziz optimistis kejadian-kejadian miring di dunia sepak bola mulai dipangkas. "Ini (menjadi wasit) merupakan amanah yang berat dan akan saya dijalani dengan sebaik-baiknya," ujar ayah satu anak dari pernikahan dengan Tita Puspita Sari yang juga wasit sepak bola dan futsal C1 Nasional itu.
Saat ini selain menjadi wasit Lisensi C1, Aziz menjabat Ketua Asosiasi Wasit Pengawas Pertandingan Seluruh Indonesia (Awapsi) Kabupaten Ciamis. Adapun jumlah wasit yang tergabung dalam Awapsi Ciamis sebanyak 30 orang yakni tujuh orang berstatus wasit lisensi C1 Nasional, C2 sebanyak 15 orang, dan C3 delapan orang.
Dari jumlah tersebut terdapat dua orang wasit perempuan. Selain istrinya yang sehari-hari ibu rumah tangga, seorang lagi adalah Asti, guru PPPK salah satu SD di Ciamis. (Habis)***