Setelah Hampir 2 Tahun Akhirnya Terungkap, Ini Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Menurut KNKT

11 November 2022, 10:18 WIB
Sriwijaya Air. /Instagram/@aerotime_hub/

KABAR PRIANGAN - Setelah hampir dua tahun peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Komite Nasional Keselamaan Transportasi (KNKT) akhirnya menjelaskan hasil investigasi mereka terhadap tragedi tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air yang saat itu dipimpin oleh Capt Afwan mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan dekat kepulauan seribu, pada 9 Januari 2021.

Pesawat tersebut membawa sebanyak 62 orang termasuk penumpang dan kru penerbangan tersebut, yang kemudian tidak ada yang berhasil selamat dalam peristiwa nahas itu.

Baca Juga: 10 Kata-Kata Bijak Ucapan Hari Ayah Nasional yang Menyentuh Hati, Cocok untuk Status di Media Sosial

Dilansir dari website resmi KNKT yaitu knkt.go.id, pada 10 November 2022. KNKT menyimpulkan enam penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182, yang diantaranya adalah:

1. Belum tercapainya tahapan perbaikan sistem autothrottle sampai bagian mekanikal.

2. Thrust lever kanan tidak mundur sesuai permintaan autopilot karena hambatan pada sistem mekanikal sehingga thrust lever kiri mengkompensasi dengan terus bergerak mundur, sehingga terjadi asymmetry.

Baca Juga: Geger! Pendapatan Menurun, Meta PHK 11.000 Karyawan. Mark Zuckerberg: Saya Meminta Maaf kepada Mereka

3. Keterlambatan CTSM untuk menonaktifkan autothrottle pada saat asymmetry disebabkan karena flight spoiler memberikan nilai yang lebih rendah, berakibat pada asymmetry yang semakin besar.

4. Complacency pada otomatisasi dan confirmation bias mungkin telah berakibat kurangnya monitoring sehingga tidak disadari adanya ketidaksesuaian dan penyimpangan arah penerbangan.

5. Pesawat berbelok ke kiri dari yang seharusnya ke kanan, sementara itu kemudi miring ke kanan dan kurangnya monitoring mungkin telah menimbulkan asumsi pesawat berbelok ke arah kanan sehingga yindakan pemulihan tidak sesuai.

Baca Juga: Deretan Pemain Manchester United Ini akan Memperkuat Timnas Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar

6. Belum adanya aturan serta penduan tentang Upset Prevention and Recovery Training (UPRT) memengaruhi proses pelatihan oleh maskapai untuk menjamin kemampuan dan pengetahuan pilot dalam mencegah dan memulihkan (recovery) kondisi upset secara efektif dan tepat waktu.

KNKT juga menyebutkan beberapa pihak juga telah melakukan tindakan keselamatan, dan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Boeing, dan Garuda Maintenance Facility.

Kemudian KNKT menerbitkan tiga rekomendasi keselamatan kepada maskapai Sriwijaya Air. Di antaranya adalah:

Baca Juga: Tim Besar Ini Gagal Lolos ke  Piala Dunia 2022 Qatar, Salah Satunya Pernah Beberapa Kali Menjadi Juara

1. Berkonsultasi dengan direktorat jenderal perhubungan udara sebelum melakukan prosedur terbang dan meminta No Technical Objection (NTO) dari pabrikan pesawat sebelum melakukan perubahan prosedur yang telah disiapkan oleh pabrikan pesawat yang bersangkutan.

2. Meningkatkan jumlah pengunduhan data dalam flight data analysis program (FDAP) untuk peningkatan pemantauan operasi penerbangan.

3. Menekankan pelaporan bahaya (hazard) kepada seluruh pegawai maskapai.

Baca Juga: Bongkar Rahasia Resep Nasi Bakar Viral, Wangi Gurih Bikin Nagih!

Demikianlah keterangan KNKT terkait peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Januari 2021 yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler