Daryono BMKG: Gempa M6,1 di Garut Tidak Berkaitan dengan Gempabumi Cianjur

4 Desember 2022, 12:19 WIB
Kondisi bangunan yang runtuh akibat gempa M5,6 di Cianjur. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa M6,1 di wilayah Garut Selatan Jawa Barat berbeda dengan gempa Cianjur. /M. Arfari Dwiatmodjo/BNPB/BNPB/M. Arfari Dwiatmodjo

KABAR PRIANGAN-Gempa masih terjadi di wilayah Cianjur Jawa Barat hingga Minggu 4 Desember 2022.

Berdasarakan catatan BMKG, gempa susulan di Cianjur Jawa Barat pasca-gempa M5,6 pada 21 November lalu hingga hari ini pukul 06.00 wib tercatat telah terjadi 382 gempa.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa susulan di Cianjur ini bahwa kekuatan fluktuatif gempa melemah dan frekuensinya juga semakin jarang.

“Update Gempa Susulan Cianjur s.d Minggu 4 Desember 2022 pkl 06.00 WIB terjadi 382 kali gempa. Kekuatan fluktuatif melemah secara umum dan frekuensi kejadiannya makin jarang,” ungkap Daryono di akun Twitter pribadinya pada hari ini.

Baca Juga: Sumedang Creative Festival 2022, Ajang Promosi Ekraf di Sumedang

Daryono juga menjelaskan tentang kaitan gempa magnitudo 6,1 di wilayah Garut Selatan Jawa Barat pada Sabtu, 3 Desember 2022 dengan gempa Cianjur.

Menurut Daryono, gempa di Garut berbeda dengan gempa Cianjur.

Gempa di Garut merupakan gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).

Gempa di Garut ini juga termasuk miskin gempa susulan, berbeda dengan gempa Cianjur yang masih terus terjadi gempa susulan hingga hari ini.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Awan Panas Guguran Terpantau Menuju Wilayah Umbulan

“Gempa Benioff/Intraslab (M6,1) di kedalaman 109 km bawah Garut petang kemarin hanya diikuti 3 kali gempa susulan, yaitu: (1) 3 Des 2022 M 3,3 (Pukul 17:59 WIB) dan (2)  4 Des 2022 M2.6 (Pukul 02:54 WIB),” ungkap Daryono.

“Gempa Benioff/Intraslab ini sumbernya di plat Samudra dengan batuan homogen, ductile, elastic->lack of aftershocks (miskin gempa susulan),” imbuhnya.

Sementara gempa Cianjur menurut Daryono pusatnya di kerak bumi permukaan.

“Gempa Cianjur pusatnya di kerak bumi permukaan sehingga batuannya heterogen, brittle, ‘rapuh’ sehingga jika patah akan banyak terjadi gempa susulan,” jelas Daryono.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 2,9 Kembali Guncang Kota Tasikmalaya, BMKG: Kedalaman Gempabumi 10 Km

Sebagaimana diketahui, dengan pusat gempa di darat yang terjadi di wilayah Garut Selatan ini membuat masyarakat khawatir jika gempa yang terjadi akan seperti gempa Cianjur.

Terlebih gempa yang terjadi di wilayah Garut Selatan ini memiliki magnitudo 6,1.

Berdasarkan informasi BNPB, dampak gempa M6,1 di Garut ini dilaporkan bangunan yang rusak yaitu sebanyak empat rumah dan satu unit sekolah.

Gempa Garut ini juga menimbulkan korban luka sebanyak 1 orang dan sudah dalam penanganan Puskesmas terdekat.***

 

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler