Waspada! Penyebaran Covid-19 Subvarian Arcturus. Pakar Sebut Bisa Tembus Herd Immunity

10 April 2023, 20:36 WIB
Waspadai penulasran Covid 19 subvarian acrturus walau sudah vaksin, tetap lakukan protokol kesehatan seperti cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak/pixabay/@tumisu /


KABAR PRIANGAN - Kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan berdasarkan data pemantauan  dari laman corona.jakarta.co.id, jumlah kasus terkonfirmasi mulai dari 21 Januari 2020 hingga 2 April 2023 adalah 1.547.000.

Sementara presentase sembuh 98,8 persen dan kematian 1,0 persen dan capaian vaksinasi di setiap wilayah Jakarta rata-rata di atas 60 persen.

Dilansir dari Antara, epidemiolog dr. Dicky Budiman, M. Sc. PH, mengatakan masyarakat harus tetap waspada Covid-19 subvarian Arcturus meskipun sudah melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pastikan Tol Cisumdawu Bisa Difungsikan untuk Arus Mudik

“Masyarakat perlu mewaspadai Covid-19 subvarian Arcturus mekipun sudah di vaksin karena subvarian ini lebih efektif,” kata dr. Dicky.

Dicky menjelaskan bahwa subvarian XBB.1.16, nama resmi dari Covid-19 subvarian Arcturus, merupakan turunan dari subvarian Omicron, namun subvarian ini lebih efektif karena terdapat mutasi spike protein yang menyebabkan virus lebih mudah menerobos masuk ke dalam sistem imun tubuh manusia.

Sebelumnya di India terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh infeksi subvarian Arcturus sebanyak 6.155 kasus baru dalam 24 jam, dengan total jumlah kasus aktif sampai dengan tanggal 8 April 2023, 31.194 kasus.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 11 April 2023: Emosi Virgo Meningkat, Kesehatan Cancer Terganggu, Lalu Leo?

Dicky mengatakan jika kondisi di India hampir sama dengan Indonesia, dimana banyak masyarakat yang hidup di wilayah padat penduduk, yang tercampur anatara masyarakat yang terlah divaksinasi dengan yang belum atau tidak vaksinasi.

Dicky yang juga seorang peneliti di Universitas Griffith Australia mengatakan bahwa seharusnya ada kekebalan kelompok di masyarakat atau yang biasa di sebut herd imunity, tetapi mengapa hal tersebut dapat ditembus, maka ada hal yang harus dicurigai.

Apakah subvarian Arcturus begitu efektif sehingga dapat menembus herd imunity, atau sanitasi dan kualitas udara yang buruk, serta penyakit komorbid datau penyerta yang terjadi di masyarakat India.

Baca Juga: Ada 'Pengantin' Bagikan Ribuan Takjil Gratis kepada Pengendara di Pangandaran

Ada beberapa isu yang mengatakan bahwa subvarian Arcturus kebal terhadap beberapa jenis vaksin, namun hal tersebut belum dapat dibuktikan. dr. Dicky menepis hal tersebut dan mengatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut.

Hingga saat ini ada 22 negara yang melapor kepada WHO (organisasi kesehatan dunia) yang melaporkan adanya infeksi Covid-19 subvarian Arcturus. Diantaranya dua negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura dan Malaysia.

Tetapi Dicky mengatakan buan berarti Indonesia nihil dari kasus infeksi Covid-19 subvarian Arcturus, tetapi pendeteksian di Indonesia lemah. Meski begitu, herd imunity di masyarakat sudah mulai membaik.

Baca Juga: AG Hadiri Sidang Putusan Pengeroyokan Terhadap David Ozora

Dicky menyarankan agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan meski status PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) telah dicabut, namun prilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan harus menjadi kebiasaan hidup baru.

Vaksianasi juga kan meringankan atau mengurangi resiko infeksi Covid-19 subvarian Arcturus, meski tidak sepenuhnya membuat kebal, setidaknya mengurangi resiko kematian.***

 

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler