Bagaimana Pembagian Kekuasaan Jika Prabowo Resmi Jadi Presiden Indonesia Hasil Pemilu 2024? Ini Rencananya

15 Februari 2024, 23:34 WIB
Prabowo Subianto (kanan) saat acara wisuda di Universitas Pertahanan (Unhan), beberapa waktu lalu.* /Dok. Kemhan RI

KABAR PRIANGAN - Pembagian kekuasaan macam apa yang akan dilakukan Prabowo Subianto jika benar-benar terpilih sebagai Presiden Indonesia hasil Pemilu 2024 setelah pengujung Maret nanti secara resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperoleh suara terbanyak?

Seperti diketahui, Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berdasar hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei sementara memperoleh suara di kisaran 57-58 persen. Jika perolehan suara tersebut stabil dan berdasarkan real count KPU juga seperti itu serta mempunyai kekuatan hukum, maka kemungkinan pasangan tersebut akan memimpin Indonesia.

Baca Juga: Pidato Pertama Prabowo-Gibran Setelah Pemungutan Suara Pemilu 2024: Bersyukur Pemilu Terbesar di Dunia Lancar

Lantas, seperti apa porsi pembagian kekuasaan dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang? Prabowo mengaku dirinya akan menyusun tim pemerintahan yang terdiri dari putra-putri terbaik bangsa Indonesia. Jika ucapannya itu nanti betul, artinya ia akan merangkul berbagai kalangan termasuk lawan-lawan politiknya saat Pemilu 2024.

"Kami akan menjadi presiden, wakil presiden dan pemerintah untuk seluruh rakyat Indonesia. Berkali-kali saya tegaskan, saya akan memimpin bersama Saudara Gibran, akan mengayomi, akan melindungi, akan membela seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo saat menyampaikan pidato di depan ribuan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 14 Januari 2024 malam.

Baca Juga: Ini Tokoh-tokoh di Belakang Prabowo-Gibran, Titiek Soeharto Senyum-senyum Saat Disebut, Hadirin Riuh

"Apa pun sukunya, kelompok etnisnya, rasnya, agamanya, latar belakang sosialnya, seluruh rakyat Indonesia akan menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga kepentingannya. Kami akan menyusun tim pemerintahan yang terdiri dari putra-putri terbaik bangsa Indonesia," ujar pria yang menjabat Menteri Pertahanan era Presiden Joko Widodo itu, melanjutkan.

Merangkul semua unsur

Menurutnya, kemenangan dalam Pemilu 2024 harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia. "Prabowo-Gibran dan seluruh Koalisi Indonesia Maju, kami akan rangkul semua unsur dan semua kekuatan," ucapnya.

Baca Juga: Unggul Versi Quick Count, Relawan Prabowo-Gibran di Kota Tasikmalaya Optimis Pilpres 2024 Satu Putaran

Disampaikan Prabowo, dengan dukungan rakyat dan suara rakyat yang sudah diberikan dalam Pemilu 2024 kita harus melihat ke depan. "Bangsa yang hebat selalu melihat ke depan. Menyongsong masa depan," ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Ia juga menyinggung saat pelaksanaan kampanye yang telah selesai beberapa waktu lalu. "Kita laksanakan kampanye memang dengan semangat dengan kata-kata yang keras, itu namanya kampanye. Sekarang kampanye telah selesai, harus bersatu kembali. Saya mengajak mari lupakan kata-kata yang kasar. Di antara saudara bertengkar itu biasa tapi jangan menjadi perpecahan yang lama," ucapnya.

Baca Juga: Film Dirty Vote Tayang di Masa Tenang, Begini Tanggapan Bawaslu, KPU, dan TKN Prabowo-Gibran

Tunggu hasil pengumuman resmi KPU

Prabowo menyebutkan, di seluruh tempat yang didatangi rakyat ingin kerukunan dan kesejukan di antara pemimpin-pemimpinnya. "Ajaran bangsa indonesia, orangtua kami adalah tidak mencari permusuhan tapi kita mencari kekeluargaan persaudaraan. Ini budaya kita rakyat Indonesia tidak suka saling menjelek-jelekkan, tak suka saling menghujat, ajaran orangtua kami adalah Mikul dhuwur mendhem jero (mengangkat yang baik dan meninggalkan atau memendam yang kurang baik, peribahasa Jawa - Red). Saya selalu mengajak mari sekarang menjadi bangsa sebagai panutan bangsa-bangsa lain," katanya.

Ia juga mengingatkan kepada para pendukungnya harus tetap menunggu pengumuman hasil suara resmi KPU. "Tunggu hasil resmi KPU, kita yakin demokrasi Indonesia berjalan dengan baik. Rakyat yang menentukan, rakyat yang memutuskan, rakyat yang berhak untuk mendapat pemimpin yang dikehendaki olah rakyat Indonesia," ucap mantan menantu presiden kedua Indonesia (Alm) Soeharto yang sempat menikahi Titiek Soeharto tersebut.***

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler