Cahyo juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG hingga hari Minggu, 12 Juni 2022 pukul 10.58 wib, menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Pada hari ini juga telah terjadi gempa di Trenggalek Jawa Timur dengan magnitudo 5,3 yang memiliki parameter update magnitudo 5,2.
Episenter gempa yang dirasakan di Trenggalek pada pukul 06.55 wib tersebut terletak pada koordinat 8,60° LS -111,41° BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 23 Km arah Selatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur pada kedalaman 103 km.
Gempa yang dirasakan di Trenggalek tersebut akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff.
Dimana berdasarkan data BMKG, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser oblique (strike-slip oblique).***