Bagi sebagian umat muslim, pada saat memasuki hari Rabu terakhir di Bulan Safar ini maka mereka akan memperbanyak ibadah, berdzikir dan berdoa agar terhindar dari berbagai musibah dan mala petaka.
Sebagian umat mempercayai bahwa di Bulan Safar ini Allah menurunkan berbagai musibah dan mala petaka.
Maka, banyak yang mempercayai jika di Bulan Safar ini umat muslim jangan melakukan berbagai kegiatan yang khusus, misalnya menikahkan anaknya atau kegiatan lainnya.
Sebaliknya, di Bulan Safar ini ada yang mempercayai agar memperbanyak doa dan ibadah agar terhindar dari mala petaka dan mara bahaya.
Dan puncak dari berbagai mala petaka yang diturunkan oleh Allah di Bulan Safar ini adalah di hari Rabu terakhir Bulan Safar, sehingga akhirnya dikenal dengan istilah Rabu Pungkasan atau Rabu Wekasan.
Baca Juga: Hilang Kendali, Mikrobus Tabrak Kios Buah-buahan di Jalan Raya Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya
Rabu Wekasan ini diisi dengan kegiatan tirakatan, memperbanyak dzikir dan doa. Bahkan di sejumlah daerah, ada juga yang melaksanakan Rabu Wekasan ini dengan menyediakan makanan tertentu, lalu dibagikan ke masyarakat, setelah usai kegiatan berdoa bersama.
Contohnya di Bantul, Yogyakarta. Masyarakat di daerah tersebut menggelar tradisi Rebo Wekasan dengan membuat lemper raksasa.
Lemper raksana ini kemudian dimakan bareng-bareng oleh masyarakat seusai menggelar doa bersama.***