Pemkab Cianjur Terapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Selama 30 Hari Pasca-Gempa M5,6

KABAR PRIANGAN-Gempa merusak yang mengguncang wilayah Cianjur Jawa Barat telah menimbulkan ratusan korban jiwa, ratusan korban terluka, ratusan bangunan yang roboh, dan putusnya jalan akibat longsor.

Gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin siang, 21 November 2022 pukul 13.21 wib tersebut juga menyebabkan lebih dari 13 ribu warga mengungsi.

Atas kejadian gempa ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Update Gempa M5,6 Cianjur: BMKG Catat Gempabumi Susulan Sebanyak 118 Kali hingga Selasa 22 November 2022

Status Tanggap Darurat Bencana Gempabumi ini diberlakukan selama 30 hari yang dimulai pada Senin 21 November 2022, hingga 20 Desember 2022.

Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempabumi ini ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.

Pemutakhiran data sementara hingga pukul 21.30 wib tadi malam, tercatat 162 orang meninggal dunia, 326 lainnya luka-luka. Sementara jumlah pengungsi sebanyak 13.784 orang.

Baca Juga: Update Gempa M5,6 di Cianjur Jawa Barat: 162 Orang Meninggal Dunia, Terjadi 87 Kali Gempabumi Susulan

Gempa susulan juga masih terus terjadi. Hingga pagi hari tadi, Selasa 22 November 2022 pukul 07.30 wib, BMKG telah mencatat 127 kali gempa susulan (aftershocks). Gempa susulan tersebut memiliki magnitudo terbesar M4,2 dan magnitudo terkecil M1,2.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Cianjur Jawa Barat diguncang gempa dengan magnitudo 5,6 dengan pusat gempa berada di darat wilayah Sukalarang Sukabumi Jabar dengan kedalaman gempa 11 km.