Pasca-Gempa M5,6 di Cianjur, Kepala BMKG Dwikorita: Masyarakat dan Pemerintah Waspadai Collateral Hazard  

- 22 November 2022, 17:27 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Dwikorita meminta masyarakat dan pemerintah waspadai collateral hazard setelah gempa M5,6 mengguncang Cianjur Jawa Barat, Senin 21 November 2022.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Dwikorita meminta masyarakat dan pemerintah waspadai collateral hazard setelah gempa M5,6 mengguncang Cianjur Jawa Barat, Senin 21 November 2022. /Humas BMKG/

 

KABAR PRIANGAN-Gempa di Cianjur Jawa Barat pada Senin 21 November 2022 mempunyai magnitudo 5,6 dan termasuk gempa merusak.

Atas gempa yang terjadi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana lanjutan yaitu berupa tanah longsor dan banjir bandang.

Himbauan ini terutama dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Bantuan Mulai Rp10 Juta Bagi Rumah yang Terdampak Gempa M5,6 di Cianjur Jawa Barat

Hal ini diungkapkan Dwikorita mengingat kemungkinan besar lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi pada Senin siang tersebut.

Terlebih hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng,” jelas Dwikorita pada Selasa pagi, 22 November 2022.

Baca Juga: BNPB: Data Sementara Korban Meninggal 103 Orang, 25 Orang Masih Dilaporkan Hilang Akibat Gempa M5,6 di Cianjur

“Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya collateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah