Daryono juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, hasil monitoring BMKG hingga pukul 13.30 wib menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M4,6.
Daryono meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ucapnya.
Daryono menambahkan walaupun gempa yang terjadi di wilayah jember ini diluar zona megathrust, namun tetap harus diwaspadai.
Hal itu diungkapkan Daryono dalam akun Twitter pribadinya.
“Gempa di luar zona subduksi / outer rise selatan Jatim ini patut diwaspadai,” ungkap Daryono.
“Meskipun di luar zona megathrust tetapi dengan mekanisme patahan turun akan dapat memicu tsunami seperti gempa dahsyat Sumba 1977 yang tsunaminya menelan korban ratusan orang di Sumbawa selatan,” lanjutnya.