Sejarah dan Makna Peringatan Hari Ibu, Awalnya untuk Mengenang Jasa Para Perempuan yang Telah Membela Bangsa

- 13 Desember 2022, 16:15 WIB
llustrsai surat dan ucapan Hari Ibu 22 Desember.
llustrsai surat dan ucapan Hari Ibu 22 Desember. /pexel/George Dolgikh/

Saat itu panitia Hari Ibu di Solo juga mengadakan rapat umum yang dilakukan untuk mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian terhadap harga, khususnya pada bahan-bahan makanan pokok.

Sedangkan peringatan Hari Ibu tahun 1950an, dirayakan dengan mengadakan acara pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu sejarah penting kaum perempuan adalah untuk pertama kalinya wanita diangkat menjadi menteri, Maria Ulfah.

Baca Juga: Persib Bandung Dipastikan Kehilangan 5 Pemain Saat Jumpa Dewa United di Pekan ke-14 BRI Liga 1 2022/2023 Besok

Pada tahun 1950, Maria Ulfah diangkat sebagai Menteri Sosial yang pertama oleh Presiden Soekarno.

Kongres di Bandung pada tahun 1952 diusulkan untuk dibuat sebuah monumen, dan tahun berikutnya dibangunlah Balai Srikandi.

Ketua dari Kongres pertama Ibu Sukanto melakukan peletakkan batu pertama pembangunan tersebut, dan pada tahun 1956 diresmikan Balai Srikandi oleh menteri Maria Ulfah.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Selasa 13 Desember 2022: Live Persebaya vs Persik Kediri dan PSIS Semarang vs Persija

Lalu, pada akhirnya tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen Balai Srikandi yang menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Kiprah para perempuan sebelum kemerdekaan Indonesia merupakan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan juga perjuangan kemerdekaan itu sendiri.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x