Presiden Iran Kunjungi Indonesia, Bertemu Jokowi Perkuat Kerja Sama di Bidang Nanoteknologi, Apaan Tuh?

- 24 Mei 2023, 19:57 WIB
Presiden Iran, YM Seyyed Ebrahim Raisi, bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa, 23 Mei 2023 di Istana Kepresidenan Bogor.*/Antara
Presiden Iran, YM Seyyed Ebrahim Raisi, bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa, 23 Mei 2023 di Istana Kepresidenan Bogor.*/Antara /

KABAR PRIANGAN - Kedatangan Presiden Iran, YM Seyyed Ebrahim Raisi, ke Indonesia merupakan kunjungan perdana setelah Presiden Hassan Rouhani pada tahun 2016. Ia yang didampingi Ibu Negara Iran Jamileh Alamolhoda diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa, 23 Mei 2023 di Istana Kepresidenan Bogor.

Kunjungan Seyyed Ebrahim Reisi ini merupakan kali pertama setelah pelantikannya menjadi Presiden ke-8 Republik Islam Iran pada 3 Agustus 2021 lalu. Direncanakan kunjungan ini berakhir pada 24 Mei 2023 dengan agenda penguatan kerja sama di bidang nanoteknologi.

Dalam kunjungannya, Presiden Seyyed Ebrahim Raisi menyepakati sejumlah kerja sama Indonesia-Iran dengan menandatangani MoU, salah satunya adalah penanganan narkotika, kerja sama di bidang kesehatan dan pembahasan situasi politik di Timur Tengah.

Baca Juga: Awas! Sindikat Uang Palsu Beraksi di Tasikmalaya, Ribuan Lembar Upal Diungkap, Tujuh Tersangka Ditangkap

Didampingi oleh Wakil Presiden Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Iran, Raisi menandatangani persetujuan preferential trade agreement (PTA) untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara. Di samping itu, penguatan kerja sama di bidang iptek menjadi fokus utama melalui kolaborasi bersama BUMN melalui peningkatan bioteknologi dan nanoteknologi di bidang kesehatan, energi dan pangan.

Apa itu Nanoteknologi?

Selain mengembangkan nuklir, Iran juga dikenal sebagai negara dengan perkembangan nanoteknologi yang cukup tinggi. Nanoteknologi ini dimanfaatkan Iran untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri setelah Iran mengalami embargo AS dan negara barat.

Nanoteknologi merupakan sistem rekayasa untuk menciptakan material dan struktur fungsional pada materi terkecil yaitu sepermiliar milimeter. Nanoteknologi digunakan untuk kebutuhan pengembangan sains di bidang teknologi luar angkasa, dan juga dapat digunakan di bidang kesehatan bahkan untuk kebutuhan sehari hari seperti pengaturan ultraviolet atau radiasi matahari.

Baca Juga: Buntut Kisruh STMIK Tasikmalaya, BEM dan Orangtua Mahasiswa Diupayakan Bertemu Dirjen Dikti

Dengan pemanfaatan teknologi nano, maka rekayasa benda dengan mengembangkan produk lama akan menghasilkan produk yang lebih efektif. Melalui produk baru yang dihasilkan melalui teknologi nano, nilai suatu produk, keefektifan benda, kualitas, ketahanan suatu produk akan jauh lebih baik dan murah.

Dikutip dari Antara, nanoteknologi Iran di bidang kesehatan dan teknologi farmasi dianggap unggul dan merupakan salah satu yang diperhitungkan. Pemanfaatan teknologi dalam kesehatan dengan menggunakan robot misalnya dapat menekan harga obat-obatan.

Perkembangan nanoteknologi Iran berhasil menempatkan Iran sebagai negara yang diperhitungkan secara global. Dalam hal ini, Iran masuk ke dalam empat negara kuat di bidang nanoteknologi dan telah diakui keunggulannya secara internasional.

Baca Juga: Kasus Hilang Ijazah di Garut Pihak Sekolah Dinilai Lalai, Alasan Tunggakan Dipertanyakan

Melalui kunjungan Presiden Iran, diharapkan kerja sama peningkatan di bidang nanoteknologi dapat dikembangkan di Indonesia. Dengan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Iran, diharapkan akan terbentuk hubungan erat dan dapat meningkatkan transfer ilmu pengetahuan untuk kedua negara.*
**

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah