Embrio Pramuka Ternyata Ada 49 Tahun Sebelum Kelahirannya, Begini Sejarah Kepanduan di Indonesia

- 13 Agustus 2023, 17:15 WIB
Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. /Arsip Museum Sumpah Pemuda/

KABAR PRIANGAN - Di Indonesia, embrio Pramuka ternyata ada 49 tahun sebelum Hari Gerakan Pramuka ditetapkan. Saat itu pemerintahan Hindia-Belanda membawa gerakan kepanduan Belanda ke Indonesia pada tahun 1912.

Gerakan kepanduan yang dibawa Belanda bernama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah nama pada 1916 menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP). Sebagaimana dilansir dari laman Kemendikbud, pada tahun yang sama Mangkunegara VII berinisiatif membentuk organisasi kepanduan pertama di Indonesia yang dinamakan Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Lahirnya JPO menjadi cikal bakal lahirnya gerakan kepanduan nasional lainnya seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, JJP (Jong Java Padvinderij), Nationale Padvinders (NP), Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS). Seiring berjalannya waktu, pada 1926, NPO dan JPO lebur menjadi satu dengan nama Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

Baca Juga: Ternyata, Akronim Pramuka Praja Muda Karana Tidak Diambil dari Bahasa Indonesia Saja Lho!

Kemudian, untuk lebih meningkatkan nasionalisme, K.H Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” pada organisasi Kepramukaan Indonesia untuk menggantikan kata Padvinder yang digunakan Belanda. Pada 23 Mei 1928 kembali terjadi peleburan organisasi kepanduan, PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) lahir dari peleburan organisasi kepanduan antara lain INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS.

Paska-kemerdekaan, yakni Jumat 28 Desember 1945 lahir kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia, dan sejak itu lahir ratusan organisasi kepanduan yang terbagi menjadi beberapa federasi. Hingga jumlah perkumpulan terasa tidak sebanding dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan sehingga dibentuk PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun, ternyata dalam internal PERKINDO muncul rasa golongan yang tinggi. Hal itu membuat pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia pada tahun 1960.

Menindaklanjuti hasil MPRS, pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepramukaan indonesia, proklamator Indonesia tersebut mengemukakan bahwa ada yang harus diperbarui dari organisasi kepanduan, aktivitas pendidikan harus diubah dan seluruh organisasi kepanduan dilebur menjadi satu organisasi kepanduan bernama Pramuka.

Baca Juga: Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia, Peristiwa di Balik Lahirnya Hari Pramuka 14 Agustus

Hari-hari sejak 9 Maret 1961 itu pun menjadi hari-hari penting dalam Sejarah dan juga diberikan nama sebagai berikut:

1.Tanggal 9 Maret 1961: Penyusunan kepanitiaan pembentukan gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Hari dimana Presiden Soekarno membentuk kepanitiaan ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka.

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x