Network
KABAR PRIANGAN - Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten/Kota Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara kembali erupsi pada malam ini, Rabu 17 April 2024 pukul 20.15 WITA atau pukul 19.15 WIB.
Tinggi Kolom Letusan
Dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tinggi kolom letusan teramati sekitar 3000 m di atas puncak atau sekitar 3725 mdpl. Warna kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah selatan.
Masyarakat mulai diungsikan semenjak erupsi pertama pada dini hari tadi waktu setempat pada pukul 01.08 WITA atau pukul 00.08 WIB. Total erupsi gunung dengan ketinggian 725 mdpl ini dari data PVMBG tercatat sebanyak 3 kali dalam jangka waktu satu hari.
Baca Juga: Banjir di Lereng Gunung Papandayan Garut, Lumpur Masuk Perkampungan
Naik Status dari Normal ke Waspada Kemudian Siaga
PVMBG pada 16 April 2024, menaikkan status Gunung Ruang dari Normal menjadi Waspada terhitung sejak pukul 10.00 WITA. Kemudian pada pukul 16.00 WITA masih di tanggal yang sama, PVMBG kembali menaikkan status Gunung Ruang dari Waspada menjadi Siaga berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik.
Status Tanggap Darurat Diberlakukan
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Dilansir dari Antaranews.com, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024. Status tanggap darurat tersebut ditetapkan setelah terjadi peningkatan aktivitas Gunung Api Ruang dari Level II (waspada) menjadi Level III (Siaga) di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Sebabkan Tsunami
Dilansir dari akun Info Mitigasi di media sosial X, pada tahun 1871 erupsi Gunung Ruang ini mengakibatkan terjadinya Tsunami. "Erupsi Gunung RUANG pada tahun 1871 gunung ini mengakibatkan terjadinya Tsunami, maka perlu diwaspadai akan adanya potensi tersebut pada erupsi kali ini. Memgingat dari video maupun foto yang beredar erupsi kali ini lumayan besar," ungkap akun Info Mitigasi tersebut.
Masih menurut akun tersebut, kemungkinan pada tahun 1871 yang mentrigger tsunami adalah longsoran material hasil erupsinya yang mengarah ke lautan.***
