TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan Laporkan Hasil Temuannya; Jauh Lebih Mengerikan dari yang Beredar di Medsos

- 14 Oktober 2022, 20:34 WIB
TGIPF menyimpulkan bahwa gas air mata jadi pemicu kematian masal di Tragedi Kanjuruhan
TGIPF menyimpulkan bahwa gas air mata jadi pemicu kematian masal di Tragedi Kanjuruhan /Instagram/@mohmahfudmd/

KABAR PRIANGAN - Setelah dibentuk 11 hari lalu menindaklanjuti instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menginvestigasi kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Stadion Kanjuruhan menyampaikan hasil temuannya kepada publik, Jumat 14 Oktober 2022.

Dalam penyampaian yang dibacakan Ketua TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, disebutkan sejumlah hal penting.

Diantaranya temuan TGIPF dalam rekaman video dari 32 close circuit television (CCTV) di Stadion Kanjuruhan tersebut yang jauh lebih mengerikan dibandingkan video-video yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Lesti Kejora Beberkan Alasan Cabut Laporan Kasus KDRT Rizky Billar, Singgung Soal Anaknya

"Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun di medsos karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," ujar Mahfud didampingi para anggota TGIPF kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta. 

Mahfud menyampaikan hal-hal yang mengerikan tersebut. "Jadi, itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati begitu, ada yang saling gandengan untuk keluar bersama yang satu bisa keluar yang satu tertingal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-
injak, mati," ujarnya 

"Ada juga yang memberi bantuan pernafasan, karena satunya sudah tak bisa bernafas membantu kena semprot juga, mati, itu ada di situ (CCTV). Lebih mengerikan daripada yang beredar karena ini ada di CCTV," ucapnya.

Baca Juga: Petani di Garut Keluhkan Hilangnya Pupuk Subsidi

Menurut Mahfud, korban yang meninggal dan cacat serta sekarang kritis dipastikan terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x