Network
"Awalnya saya berharap bisa menghindari bertemu Korea Selatan. Walau Jepang mungkin lawan yang sulit, namun tetap saya punya pengalaman melawan mereka saat menjadi pemain atau pelatih. Jepang mungkin akan mendominasi, kami bisa mengatasinya," ujar Shin.
Masih kecewa kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov
Shin juga membahas perjalanan tim asuhannya dari fase grup hingga mencapai target babak perempat final. Indonesia yang mengemas poin 6 menjadi runner up Grup A mendampingi Qatar poin 7 sebagai juara grup. Kalah saat laga perdana melawan Qatar skor 0-2, Pratama Arhan secara mengejutkan memenangi dua laga pamungkas yakni melawan tim kuat Australia skor 1-0 dan Yordania skor 4-1.
“Mengenai babak grup, pertama-tama saya masih menyesalkan pertandingan pertama kami melawan Qatar. Saya akan terus mengatakan jika wasit memimpin laga dengan baik, kemungkinan kami akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Tapi apa yang terjadi, terjadilah. Tetapi saya menyesalkan kejadian itu," ucapnya menyesalkan banyak keputusan wasit asal Tajikistan Nasrullah Kabirov yang merugikan skuad Garuda.
"Kemudian laga kedua melawan Australia, itu mungkin laga dengan lawan terbesar dan tersulit selama fase grup dalam kompetisi ini. Tapi kami mental dan keinginan yang kuat, serta pemain melakukan yang terbaik. Faktor itulah yang membuat kami bisa meraih hasil positif,” uap STY, menambahkan.
Skor besar saat mengalahkan Yordania
Adapun pertandingan ketiga melawan Yordania, lanjut Shin, sebetulnya Indonesia hanya butuh satu poin saja untuk bisa lolos ke babak perempat final. Tapi keputusan itu merupakan yang tersulit.
Baca Juga: Kabar Baik Timnas Indonesia U23 Jelang Lawan Korea Selatan, Kekuatan Tak Berkurang Bahkan Bertambah!
"Jadi saya katakan kepada pemain saya, jangan berharap hasil imbang, itu pemikiran yang bahaya. Kita harus memenangi pertandingan. Saya berikan kepercayaan penuh kepada pemain, pemain pun melakukannya dengan baik, itu kenapa kami juga bisa meraih hasil yang baik di laga itu," ujarnya.
