Network
KABAR PRIANGAN - Pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Guinea tadi malam turut diwarnai oleh momen kontroversial yang cukup mencuri perhatian para pencinta sepak bola Indonesia.
Karena pertandingan itu adalah penentu bagi Timnas Indonesia U-23 untuk melaju ke Olimpiade Paris, tapi sayang keberuntungan belum berpihak pada Timnas Indonesia karena Timnas Indonesia harus kalah tipis dari Guinea 0-1.
Pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Guinea tadi malam berlangsung sangat sengit, masing-masing tim bermain imbang dan saling menyerang satu sama lain. Oleh karena itu banyak momen kontrovesial yang terjadi pada pertandingan Timnas Indonesia U-23 dengan Guinea tadi malam. Berikut lebih lengkapnya baca artikel ini sampai habis.
5 Momen Kontroversial yang Mencuri Perhatian Pertandingan Indonesia vs Guinea
1. Kepala Witan Sulaeman Bocor
Pada laga melawan Guinea tadi malam Witan Sulaeman diamanahi untuk menjadi kapten Tim karena Rizky Ridho tidak bisa main karena terkena Kartu kuning pada pertandingan melawan Uzbekistan.
Witan Sulaeman tampil energik, ia mampu membuat serangan-serangan yang cukup membuat lawan kocar-kacir. Tapi baru saja menginjak babak pertama, Witan Sulaeman sudah terluka karena terjadi benturan kepala dengan salah satu pemain Guinea. Benturan tersebut membuat kepala witan terluka dan harus dibalut dengan perban.
Namun walaupun terbalut perban Witan tetap tangkas main sebagai gelandang serang Timnas Indonesia U-23 sampai detik akhir babak kedua, Witan Sulaeman seakan menyingkirkan rasa sakitnya untuk menyelesaikan tugasnya di lapangan, hal itu dapat terlihat dari perban yang membalut hampir seluruh kepalanya itu terbuka dan beberapa kali harus kembali dipasang lagi demi keselamatannya.
2. Shin Tae Yong Pelatih Timnas Dapat Kartu Merah
Setelah diganjar tendangan penalti pada babak pertama yang menyebabkan Timnas Indonesia U-23 harus tertinggal 0-1 dari Guinea, wasit kembali memberi hadiah kepada Guinea tendangan penalti, karena Dewangga yang melakukan sapuan bola di dalam kota penalti Indonesia yang dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
