Jalan-jalan ke Jepang Jangan Lupa Mampir ke Tempat Wisata Kuliner Tsukiji Outer Market, Simak Sejarahnya!

2 Maret 2023, 19:16 WIB
Chinmi (telur ikan) salah satu makanan khas Jepang yang dijual di tempat wisata kuliner Tsukiji Outer Market.*/tsukiji.or.jp /

KABAR PRIANGAN - Jepang adalah negara yang kaya hasil laut. Hampir sebagian besar makanan tradisionalnya menggunakan bahan dasar tangkapan laut. Seperti ikan, rumput laut, telur kepiting, dan lainnya.

Jika hendak berkunjung dan berlibur ke Jepang, rasanya tidak afdol jika tidak menikmati kuliner khas negara tersebut. Seperti sushi, sashimi, onigiri, unagi, maguroyaki, ramen, dan lain-lain.

Salah satu tempat yang menyediakan makanan tersebut adalah tempat wisata kuliner Tsukiji Outer Market, yang terletak di 4 Chome-16-2 Tsukiji, Kota Chuo, Tokyo 104-0045, Jepang. Pasar ini merupakan pusat perbelanjaan yang menjual kuliner tradisional Jepang, dan menjadi tujuan wisatawan.

Baca Juga: Kalah dari Irak di Asian Cup 2023, Timnas Indonesia Tak Menyerah. Shin Tae Yong: Kita Datang untuk Menang!

Namun siapa sangka, ternyata pasar yang terkenal karena kesegaran ikannya tersebut memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari zaman Edo. Dilansir kabar-priangan.com dari https://www-tsukiji-or-jp pada 2 Maret 2023, Tsukiji merupakan reklamasi tanah di jaman Edo (masa Tokyo kuno).

Pada 2 Maret 1657, Edo hancur dalam kebakaran besar Meireki, awal pemerintahan Kaisar Go-Sai. 70 persen wilayah tersebut luluh lantah dilahap si jago merah dan menewaskan 1 per 3 penduduknya, sebanyak 100 ribu jiwa. Angka tersebut merupakan jumlah yang sangat banyak pada waktu itu.

Tidak dikahui pasti apa penyebab kebakaran tersebut, hanya saja saat itu sedang musim angin kering. Sebuah berita beredar bahwa api berasal dari kuil. Seorang pendeta Shinto membakar kimono yang dianggap membawa sial ketika angin sedang bertiup.

Baca Juga: Situs Samida di Sirnajaya Rajadesa Ciamis Bakal Jadi Objek Wisata Edukasi dan Religi, Berasal dari Nama Pohon

Perlu waktu dua tahun untuk memulihkan keadaan tesebut. Keshogunan Tokugawa memutuskan untuk mengisi wilayah pesisir Edo yang telah hancur tersebut. Menggunakan kerja teknik sipil, tanah tersebut direklamasi dari Teluk Tokyo yang diberi nama Tsukiji. Secara harfiah Tsuki-ji artinya tanah yang dibangun.

Sebelum peristiwa kebakaran, tanah tersebut awalnya sepi, hanya diisi oleh rumah-rumah penduduk, kuil, dan rumah bagi keluarga samurai. Tepat di belakang pasar Tsukiji, ada sebuah kuil yang bernama Namiyoke Inari Jinja. Secara harfiah Namiyoke artinya pelindung dari ombak. Jadi kuil tersebut merupakan penjaga pasar Tsukiji.

Suasana Tsukiji Outer Market, tempat wisata kuliner di Jepang ketika awal dibangun.*/tsukiji.or.jp

Tahun 1923 terjadi gempa besar Kanto di pulau utama Jepang, Pulau Honsu. Peristiwa tersebut menghancurkan sebagian besar Tokyo, termasuk pasar ikan Nihonbashi. Kemudian pada tahun 1935, pasar ikan dipindahkan ke Tsukiji, yang membuat daerah ini menjadi ramai.

Beberapa bangunan di Tsukiji ada yang berusia lebih dari 80 tahun. Umunya mereka membuka toko di lantai satu, dan tinggal di lantai dua sebagai rumah. Jalanan di Pasar Tsukiji sangat rumit seperti labirin, rentan untuk membuat tersesat.

Baca Juga: Meski Terkurung Jeruji Besi, Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas Masih Berteman Baik

Ketika Jepang menikmati pertumbuhan ekonomi yang pesat di tahun 1980-an, orang-orang di seluruh dunia mulai tertarik dengan kebudayaannya termasuk makanan tradisional. Pasar Tsukiji kemudian menjadi pusat kuliner Jepang yang selalu ramai dikunjungi wisata asing dari seluruh dunia maupun domestik.

Itulah sejarah singkat Tsukiji Outer Market. Jadi, jika sedang berada di Jepang, jangan lupa untuk mengunjungi tempat wisata kuliner tersebut, untuk membeli makanan laut segar, sayuran, dan bahan makanan tradisional Jepang.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler