"Saya sudah berbicara dengan beberapa pelaku usaha wisata di Pangandaran, baik itu pedagang maupun pelaku-pelaku yang lainnya, yang pertama kata mereka (pedagang - Red) sudah selama satu tahun tidak ada pengunjung, dan lebaran ini baru ada pengunjung. Kedua, mereka sudah siap-siap mau berjualan dan modal juga hasil dari pinjaman dan mereka khawatir kalau uang pinjaman ini tidak bisa dikembalikan," kata Uu.
Uu melanjutkan, pedagang juga menanyakan kenapa objek wisata tidak ditutup dari sejak awal.
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Garut di Atas Nasional, Bupati Garut Tetapkan Siaga Satu
Lalu Uu menyampaikan, pada prinsipnya pemerintah tidak melarang adanya tempat wisata dipakai untuk liburan dan sebagainya karena untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat di Jawa Barat di masa pandemi Covid-19, namun harus mematuhi protokol kesehatan.
"Karena kemarin dalam video viralnya kelihatan berkerumun seperti itu, maka kami tindak tegas seperti tegasnya pemerintah pusat. Kami sebagai pemerintah provinsi bekerja sama dengan Bupati Pangandaran untuk melakukan kebijakan-kebijakan," ujarnya.
Saat pertemuan dengan para pedagang pantai, kata Uu, para pedagang berjanji akan menaati protokol kesehatan dan lainnya.
Baca Juga: Wabup Erwan: Olahraga Efektif Benteng Diri dari Covid-19
Namun dirinya belum bisa memberikan keputusan untuk membuka kembali objek wisata.
"Saya juga merasakan bahwa liburan Lebaran ini hari yang ditunggu-tunggu oleh pelaku usaha wisata untuk meningkatkan kesejahteraan, maka masukan-masukan dari pedagang pantai akan kami bawa ke provinsi sehingga secepatnya ada sebuah kesimpulan," kata Uu.
Dirinya berharap, apa yang menjadi kebijakan pemerintah tidak memudaratkan kegiatan masyarakat.