Tidak hanya itu, Pemerintah juga menargetkan 'Bali-Bali baru' ini bisa menyerap investasi dengan nilai fantastis hingga Rp200 triliun.
Angka tersebut ditargetkan akan tercapai dalam 5 tahun ke depan, baik melalui penanaman modal asing maupun dalam negeri.
"Lima tahun ke depan kita harapkan mampu menyerap investasi, baik penanaman modal asing maupun dalam negeri, totalnya 14-15 miliar dolar AS atau setara Rp180-200 triliun," tutur Sandiaga Uno.
Pascapandemi, kata diam pihaknya menargetkan investasi di sektor pariwisata pada tahun 2024 mencapapi Rp100 triliun.
"Dimana ini merupakan 7,5 persen dari total target investasi nasional, di mana 2023-2024 diharapkan mencapai Rp1.400 triliun," lanjut dia.
Sandiaga Uno menuturkan bahwa meningkatnya nilai investasi di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), berbanding lurus dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Tidak hanya jumlahnya, kualitas dari kunjungan mereka pun dinilai akan meningkat dari sebelumnya.
Dengan begitu, devisa Indonesia pun akan turut mengalami kenaikan, dan ditargetkan bisa mencapai hingga puluhan triliun rupiah pada tahun 2022 ini.