KABAR PRIANGAN - Tahun ajaran baru kental dengan ajang perpeloncoan kepada siswa baru yang biasanya terjadi pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Padahal MPLS merupakan ajang untuk mengarahkan peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah, bukan malah dijadikan sebagai ajang perpeloncoan kepada siswa baru.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi melarang kegiatan perpeloncoan kepada siswa baru saat MPLS Tahun Ajaran 2022-2023.
Baca Juga: Jawaban 50 Teka Teki MPLS 2022 Untuk SMA, SMK, dan SMP, Peserta Didik Baru Wajib Tahu
Dedi Supandi menjamin kegaitan MPLS bebas dari perpeloncoan kepada siswa baru dengan adanya pengawasan dari sekolah, komite sekolah, dan orang tua.
"Pelaksanaan PLS diawasi oleh panitia PLS sekolah, seperti pengawas sekolah, komite sekolah, dan orang tua. Insya Allah enggak ada (perpeloncoan). PLS ini lebih kepada bagaimana mengarahkan peserta didik mengetahui tentang wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter," kata Dedi Supandi seperti dikutip dari Antara.
Kegiatan MPLS dikatakan Dedi Supandi merupakan ajang untuk menumbuhkan motivasi, mengembangkan interaksi positif antarsiswa.
Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling di Wilayah Priangan Timur Hari Ini, Selasa 19 Juli 2022
"Dan warga sekolah serta menumbuhkan perilaku positif, seperti kejujuran, kemandirian, dan saling menghargai," kata dia.
Sementara itu pantauan kabar-priangan.com pada hari pertama kegiatan tahun ajaran baru di Kota Tasikmalaya, sekolah-sekolah ramai oleh siswa dan orang tua yang mengantarkan anaknya.
Bahkan orang tua siswa rela datang ke sekolah sejak pagi buta sekitar pukul 05.00 WIB, agar anaknya bisa mendapatkan bangku atau meja di deretan paling depan.
Kondisi tersebut salah satunya terlihat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Citapen di Jl. Tentara Pelajar dan SDN Pengadilan Jl. Tarumanagara Kota Tasikmalaya.
Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya sudah memberlakukan Pendidikan Tatap Muka (PTM) 100 persen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.***