KABAR PRIANGAN - Prodi Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) gelar pertunjukan dramamusikal bertajuk Satru, naskah karya sastrawan sunda Nazarudin Azhar, sutradara Ridwan Hasyimi.
Pertunjukan berbahasa sunda tersebut digelar pada Selasa, 27 Juni 2023 bertempat di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya (GKKT), dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama pada sore hari, pukul 16.00 WIB, merupakan ujian akhir semester mata kuliah Penyajian Drama Prodi Sendratasik FKIP Umtas, dihadiri oleh Rektor, Pembantu Rektor, Kepala Prodi (Kaprodi).
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Menyebutkan Dua Kata yang Menyebabkan Perbedaan Pelaksanaan Puasa Arafah
Serta sejumlah dosen, perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga, Budaya, Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya dan orang tua serta kerabat dari para mahasiswa.
Sesi kedua berlangsung pada malam hari, yaitu pukul 20.00 WIB, dibuka dengan performen art dan baca puisi dari kelompok seni Ngaos Art yang bertempat di selasar GKKT.
Sesi ini dipersembahkan oleh Matra, mahasiswa angkatan 2020 Prodi Sendratasik FKIP UMTAS , untuk khalayak umum dan seniman Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: FBI Sebut Bos Tentara Bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin Punya Hubungan dengan Indonesia
Dalam acara tersebut, dosen pengampu mata kuliah Penyajian Drama, Budi Darma, M. Sn., atau dikenal dengan nama pangggung AB Asmarandana, mengatakan bahwa bentuk ujian berupa pementasan ini membuat mahasiswa memiliki pengetahuan empirik yang komperhensif.
“Secara keilmuan yang sistematis didapat, pun dengan pengalaman,” katanya saat memberikan sambutan.
Selain dosen pengampu, Kaprodi Sendratasik, Asti Tri Lestari, M.Pd., menyampaikan terimakasih kepada seluruh orang tua mahasiswa.
Yang terlibat dalam pertunjukan tersebut, atas kehadiran dan dukungannya, baik berupa spirit maupun materi.
Ia juga katakan bahawa proses kreatif penting untuk mahasiswa, terutama di prodi Sendratasik.
“Karena tanpa proses kreatif, Sendratasik tidak akan menjadi apa-apa,” katanya ketika memberikan sambutan.
Ia juga menyampaikan pesan dari Rektor UMTAS periode 2023-2027, Neni Nuraeni, M. Kep., Ns, Kep.Mat., yang tidak dapat menyaksikan pertunjukan sampai akhir.
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Hipertensi? Ini Kata dr. Zaidul Akbar
“Bu Rektor tidak bisa sampai akhir karena anaknya nangis terus dari tadi, tapi beliau mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan mengucapkan selamat,” jelas Asti.
Pertunjukan tersebut didukung oleh sejumlah mahasiswa dari semester lain sebagai tim musik dan menejemen pertunjukan.
Kelompok musik KataSwara yang notabene adalah alumni prodi Sendratasik FKIP UMTAS pun turut membantu sebagai tim musik pembuka. Kelompok seni Ngaos Art juga turut serta dalam mengemas pagelaran tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta 28 Juni 2023 Episode 540: Gadis Membobol Brankas Starla Saat Pingsan
Satru bercerita tentang pemilihan kuwu di desa Sukadana, tokoh incomben dengan bendera biru akan melawan tokoh reformis dengan bendera merah.
Mereka adalah musuh bebuyutan sejak kakek nenek. Namun ternyata anak-anak mereka justru saling mencintai dan ingin menghentikan pertikain dengan caranya; yang muda melakukan perubahan.
Pertunjukan tersebut menghadirkan seni akting, seni tari, seni musik dari berbagai genre. Seperti kawih dan pupuh sunda, rock, jazz, pop sunda, dan dangdut.
Baca Juga: Hasil D Academy Asia 6 Grup 1 Top 30: Peserta Asal Filipina Mampu Imbangi Indonesia
Penataan artistik pun digarap mulai dari tata panggung, cahaya, kostum, dan make up. Semua elemen tersebut merupakan perpaduan dari hasil belajar mahasiswa di prodi Sendratasik FKIP Umtas.***