KABAR PRIANGAN - Memasuki tahun ajaran baru sejumlah sekolah menengah atas (SMA) Swasta di Kota Tasikmalaya minim siswa. Hal tersebut diantaranya dampak adanya aturan zonasi dan program sekolah SMK Bisa.
Salah satunya SMA Pasundan 2 Kota Tasikmalaya yang kini terancam gulung tikar akibat minim siswa. Padahal dulu SMA Swasta ini siswanya bisa mencapai seribuan.
"Sejumlah sekolah SMA Swasta di Kota Tasikmalaya kini nasibnya memprihatikan. Akibat jumlah siswa yang masuk di tahun ajaran baru kini sangat minim. Bahkan sejumlah sekolah swasta kini sudah tidak lagi ada siswanya," kata Kepala Sekolah SMA Pasundan 2 Eri Kustiaman, Rabu 20 Juli 2022.
Baca Juga: Diduga Cerobong Terlalu Panas, Pabrik Makaroni di Margaluyu Ciamis Terbakar
Dikatakannya, sekolah yang dikelolanya itu kini siswa barunya hanya memiliki 15 orang. Padahal sebelum adanya aturan zonasi dan program SMK Bisa setiap tahunnya bisa mencapai 1.000 siswa lebih.
Kurangnya minat siswa ke SMA Pasundan 2, kata Eri, terjadi sejak tahun 2010 yang lalu. Ketika munculnya program SMK Bisa yang disusul dengan mudahnya mendirikan sekolah.
Sehingga siswa yang berasal dari beberapa wilayah tidak lagi sekolah ke SMA 2 Pasundan. Saat ini ada 10 ruang kelas, 2 laboratorium dan 1 ruang perpustakaan.
Baca Juga: Teras Budaya Berhasil Bangkitkan Kembali Kreativitas Seni dan Budaya di Sumedang
Kekurangan siswa diperparah dengan adanya aturan zonasi. Di mana sekolah favorit yang menjadi prioritas pilihan sekolah ketimbang sekolah di sma swasta.