Tim PKM Universitas BTH Tasikmalaya Lakukan Kampanye Si Paman Gibang di LKSA Amanah

- 6 September 2023, 17:04 WIB
Tim PKM Universitas BTH Tasikmalaya saat melaksanakan kegiatan edukasi stunting melalui Si Paman Gibang (Panduan Makanan Gizi Seimbang) di LKSA Amanah Kota Tasikmalaya, Sabtu, 2 September 2023.
Tim PKM Universitas BTH Tasikmalaya saat melaksanakan kegiatan edukasi stunting melalui Si Paman Gibang (Panduan Makanan Gizi Seimbang) di LKSA Amanah Kota Tasikmalaya, Sabtu, 2 September 2023. /Dokumentasi Tim PKM Universitas BTH Tasikmalaya/

 

KABAR PRIANGAN – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Bakti Tunas Husada (UBTH) Tasikmalaya melakukan kampanye Si Paman Gibang (Panduan Makanan Gizi Seimbang) di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Amanah Kota Tasikmalaya pada Sabtu, 2 September 2023.

Tim PKM Universitas BTH Tasikmalaya yang terdiri dari Ira Rahmiyani, Resha Resmawati Saleha dari Prodi S1 Farmasi, dan Revita Permata Hati dari Prodi S1 Teknologi Pangan dengan didampingi mitra LKSA Amanah Kota Tasikmalaya menggelar sosialisasi, penyuluhan dan edukasi stunting di LKSA Amanah Kota Tasikmalaya yang berlokasi di Cilolohan nomor 36. Ketua Pengabdian, Apt.Ira Rahmiyani, M.Si dalam sambutannya menegaskan bahwa penting bagi generasi muda khususnya anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang sebagai salah satu upaya untuk menghindari stunting.

Ira juga menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi dan edukasi  ini merupakan salah satu intervensi untuk mencegah permasalahan stunting. “Intervensi edukasi yang diberikan berfokus pada pola konsumsi gizi seimbang dengan Si Paman Gibang (Panduan Makanan Gizi Seimbang supaya terhindar dari stunting,” ucap Ira.

Baca Juga: Murid SMPIT Uswatun Hasanah Banjar Raih Tiga Juara Kejuaraan Tingkat Provinsi Jabar di Kawali Ciamis

Stunting di Kota Tasikmalaya

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang dan masalah gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Dimana akibat stunting pada janin hingga anak berusia dua tahun dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak serta menurunkan imunitas.

Menurut Ira, penderita stunting mudah sakit, memiliki postur tubuh yang tidak normal serta memiliki produktivitas yang rendah pada saat dewasa. “Stunting masih menjadi masalah gizi yang terus diupayakan oleh pemerintah agar pencegahan dan penanganan masalah dapat mencapai target penurunan hingga 14% pada tahun 2024,” jelas Ira. “Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 21,6% dan di Jawa Barat memiliki prevalensi sebesar 20,2%,” lanjutnya.

Ira mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya prevalensi stunting sebesar 14,81%, dengan angka ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) sebanyak 270 dan angka balita stunting sebanyak 6243. Dimana harapan dari program percepatan penurunan stunting ini, target new zero stunting di Kota Tasikmalaya pada tahun 2023 dapat terwujud.

Baca Juga: ITB Kampus Jatinangor Gelar Jatifest 2023 untuk Sambut Mahasiswa Baru

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x