Kampanye Si Paman Gibang
“Penerapan pencegahan stunting pada anak-anak merupakan hal penting yang harus terus digerakkan sebagai upaya penurunan nilai prevalensi stunting yang ada di Kota Tasikmalaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membentuk perilaku hidup sehat dan mengenalkan makanan bergizi pada anak dari usia dini dengan mulai membangun kesadaran terhadap asupan energi, jumlah kalori yang masuk, kecukupan asupan makronutrien, asupan mikronutrien dan keragaman konsumsi pangan pada anak,” papar Ira.
Ira melihat keberhasilan edukasi stunting ini sangat ditunjang oleh media yang digunakan, dimana edukasi kepada anak-anak berbasis audio visual akan lebih menarik minat mereka sehingga informasi yang disampaikan dapat mudah diterima dan terekam dalam memori. Oleh karena itu tim PKM Universitas BTH dalam sosialisasi, penyuluhan dan edukasi stunting di LKSA Amanah Kota Tasikmalaya ini berupa kampanye Si Paman Gibang menggunakan buku digital dan audio visual.
Irpan Muhamad N, S.Kep sebagai narasumber di kegiatan ini menjelaskan tentang ciri stunting. “Badan pendek bukan berarti stunting,” ucap Irpan. “Ada beberapa ciri stunting yang harus di waspadai diantaranya berat badan anak tidak naik, cenderung lebih pendiam, wajah lebih muda dari usianya, dan kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik,” imbuhnya.
Baca Juga: Wamendagri John Wempi Wetipo Kukuhkan 533 Orang Praja Pratama IPDN
Inovasi Flip Book
Dalam kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan edukasi stunting di LKSA Amanah ini juga diperkenalkan inovasi tentang panduan lengkap gizi seimbang disertai dengan menu-menu makanan bergizi lengkap dengan resepnya melalui flip book. “Dengan flip book ini memudahkan bagi siapa saja yang membutuhkan informasi, karena hanya memerlukan akses melalui smartphone dibandingkan melalui hardfile,” kata Ira.
Dalam kegiatan ini juga peserta diperlihatkan bagaimana menyiapkan ‘Isi Piringku’ yang sesuai dengan panduan gizi seimbang. Sebagai penunjang dan agar dapat mengimplementasikan hal tersebut, tim PKM juga memberikan alat-alat untuk mengolah dan membuat makanan ke LKSA Amanah. Alat-alat tersebut yaitu berupa kompor, wajan, panci, blender, dan alat lainnya, yang nantinya bisa digunakan pihak LKSA Amanah untuk menyajikan makanan bergizi seimbang kepada anak-anak dilingkungan panti. Selain itu juga diberikan alat pengukur berat dan tinggi badan untuk memonitor tumbuh kembang mereka.
Tim PKM Universitas BTH melihat bagaimana anak-anak di LKSA Amanah sangat antusias dan terlihat paham tentang stunting. “Mereka juga dapat menyebutkan makanan yang sehat dan tidak sehat serta dapat menyebutkan unsur-unsur yang ada dalam ‘ISI PIRINGKU,” ujar Ira. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tim PKM Universitas BTH lainnya, Resha dan Revita.
Baca Juga: Tingkatkan Budaya Literasi, 50 Guru PAUD di Cimahi Utara Ikuti Seminar dan Workshop Read Aloud
Resha ikut menambahkan, dengan pemaparan pengetahuan melalui audio visual ini membuat antusiasme yang tinggi dari anak-anak. Terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dapat dijawab oleh peserta. “Kita juga mengadakan fun games tentang cuci tangan dan gerak badan, sehingga menambah keseruan dari kegiatan ini,” ucap Resha.