Abijar sebagai ketua tim mengungkapkan, masyarakat adat Cireundeu yang masih berpegang teguh dengan tradisinya yaitu mengonsumsi rasi (beras singkong), tentunya memiliki konsep ketahanan pangan yang dapat dijadikan sebagai best practice bagi masyarakat umum. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) dan menjadi sebuah fokus perhatian di Indonesia.
Menurutnya, dalam melanggengkan tradisi yang dimiliki oleh sebuah komunitas adat, transmisi tradisi terjadi melalui komunikasi. "Komunikasilah yang membuat budaya menjadi proses yang berkelanjutan karena tradisi budaya, prinsip, nilai, sikap, dan sejenisnya dikomunikasikan kepada setiap anggota budaya dari generasi ke generasi," kata Abijar.
Saling Peduli Menjaga Tradisi
Hasil penelitian yang dilakukan Abijar dan kawan-kawan menunjukkan kuatnya konsep ketahanan pangan yang diimplementasikan oleh masyakat adat Cireundeu. Hal itu diantaranya keberlanjutan ekologis. Selain itu sistem pengetahuan lokal terkait pangan yang mengacu pada pengetahuan masyarakat adat Cireundeu terhadap aspek-aspek pangan, termasuk teknik bercocok tanam tradisional, pemahaman mendalam tentang musim pertanian, serta pengolahan hasil pertanian. Hal lainnya kemandirian pangan lokal, dan yang terakhir yaitu saling peduli dan menjaga tradisi.
Hasil penelitian yang kedua terkait bagaimana konsep ketahanan pangan dikomunikasikan kepada generasi muda masyarakat adat Cireundeu agar tetap lestari dan menjadi daya tarik ecotourism. "Diantaranya komunikasi keluarga yang berorientasi pada konformitas, pesan moral melalui cerita rakyat dan warisan budaya, komunikasi ritual, upacara adat dan tradisi, serta pemanfaatan media sosial untuk efektivitas komunikasi," ucap Abijar.
Abijar berharap riset ini dapat berkontribusi bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia, terkait konsep ketahanan pangan yang dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat adat Cireundeu untuk mewujudkan tujuan kedua SDGs yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, serta mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. "Selain itu, riset ini dapat menambah khazanah keilmuan terkait sistem komunikasi yang dimiliki masyarakat adat Cireundeu dalam menjaga ketahanan pangannya agar tetap lestari dan
menjadi daya tarik ecotourism," tuturnya.***