KABAR PRIANGAN - Sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial Humaniora (RSH) melakukan penelitian tentang masyarakat adat Cireundeu dalam mempertahankan nilai ketahanan pangan. Kampung Adat Cireundeu berada di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Terdiri dari 50 kepala keluarga atau 800 jiwa, sebagian besar warga di daerah ini mempunyai mata pencaharian bertani ketela.
Adapun tim PKM RSH UPI yang melakukan penelitian di Cireundeu tersebut berada di bawah bimbingan Dr Wina Nurahayati Praja, MPd. Tim peneliti terdiri dari lima mahasiswa yaitu Abijar As’adillah Sudrajat (Ilmu Komunikasi 2021) sebagai ketua, dengan anggota Wilda Riva Fadhillah (Ilmu Komunikasi 2021), Sansa Bunga Agista (Pendidikan Sosiologi 2020), Willy Putra (Ilmu Komunikasi 2022), dan Putri Ayu Salamah (Manajemen Pemasaran Pariwisata 2022).
Menurut Wina, penelitian dengan judul “Teu Nyangu Asal Dahar: Etnografi Komunikasi Masyarakat Adat Cireundeu dalam Menjaga Ketahanan Pangan dan Pengembangan Ecotourism” menjadi salah satu judul yang telah didanai oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Penelitian ini berangkat dari keunikan dimana pada umumnya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi yang berasal dari beras, sedangkan masyarakat adat Cireundeu memiliki makanan pokok yang dikenal dengan nama “Rasi” atau beras singkong.
Baca Juga: Begini Kronologi Terbentuknya Pasangan 'Amin' Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Seperti Perjodohan
"Sehingga berdasar keunikan tersebut terlihat bahwa masyarakat adat Cireundeu sejak zaman dahulu sudah berpikir secara kreatif dan cerdas dalam melihat fenomena dan kemungkinan terjadinya krisis pangan di kemudian hari," tutur Wina kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Senin 11 September 2023.
Konsep Ketahanan Pangan di Cireundeu
Adapun tujuan dalam penelitian ini, lanjut Wina, untuk mengetahui bagaimana konsep ketahanan pangan masyarakat adat Cireundeu dipahami dan diimplementasikan. "Serta bagaimana konsep ketahanan pangan dikomunikasikan kepada generasi muda masyarakat adat Cireundeu agar tetap lestari dan menjadi daya tarik ecotourism," ujarnya.