Tim PKM UPI Bandung Meneliti 'Crossing the Boundaries': Antara Trend Pakaian Lintas Gender dan Gejolak Sosial

- 10 Oktober 2023, 18:16 WIB
Tim Peneliti PKM UPI Bandung 2023 melakukan penelitian bertema Crossing the Boundaries: Antara Trend Pakaian Lintas Gender dan Gejolak Sosial.*/kabar-priangan.com/Tim PKM UPI
Tim Peneliti PKM UPI Bandung 2023 melakukan penelitian bertema Crossing the Boundaries: Antara Trend Pakaian Lintas Gender dan Gejolak Sosial.*/kabar-priangan.com/Tim PKM UPI /



KABAR PRIANGAN - Crossdress merupakan suatu fenomena yang marak terjadi pada zaman ini. Fenomena individu yang mengenakan pakaian lintas gender ini merupakan perilaku yang dapat memicu munculnya kecenderungan transvestism yang menjurus pada penyimpangan seksual paraphilia. Melihat pada pernyataan tersebut, penting bagi setiap individu untuk dapat mengelola atau mengatur management self-expression dalam dirinya agar tetap dapat berpegang teguh pada norma yang ada, tanpa merasa terbatasi oleh hal-hal yang bersifat normatif.

Timbulnya hal tersebut ke permukaan menarik minat sekelompok mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung untuk menjadikan isu nyentrik tentang pakaian ini sebagai topik riset yang diangkat dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2023. Kelompok yang dibimbing oleh Dr. Wina Nurhayati Praja, M.Pd,. ini merupakan kelompok yang lolos menuju tahap pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).

Komposisi kelompok tersebut berisikan Rizky Haikal mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2021 sebagai ketua tim, dan anggota kelompoknya yaitu Regina Aprilliyani mahasiswa Ilmu Komunikasi 2021, Zahra Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2022, Safira mahasiswa Psikologi angkatan 2022, dan Gita Ayu Lestari mahasiswa Pendidikan Tata Busana angkatan 2020. 

Baca Juga: Besok! Hari Tanpa Bayangan Akan Terjadi di Bandung, Begini Penjelasan BMKG

Menurut Wina, dengan adanya ketertarikan tentang fenomena pakaian tersebut menyebabkan adanya peningkatan rasa ingin tahu sehingga kelompok peneliti melakukan riset dengan tema “Crossing the Boundaries” yang mengartikan kajian terhadap topik lintas budaya. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-5 dengan menyumbang 3% populasi masyarakat dengan masalah penyimpangan seksual. Survei Central Intelligence Agency (CIA) tahun 2015 menyebutkan bahwa 7,5 juta dari total penduduk Indonesia merupakan individu yang mengalami masalah dalam pemuasan hasrat seksualnya. "Sebuah riset menjelaskan bahwa dalam Ilmu Psikologi, salah satu bentuk aktivitas seksual yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan norma sosial adalah paraphilia. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) mengklasifikasikan beberapa bentuk paraphilia dalam DSM-V, salah satunya adalah transvestism," tuturnya, Kamis 10 Oktober 2023.

Adapun transvestism atau transvestik merupakan suatu gangguan perilaku seksual yang menyebabkan individu dapat mencapai hasrat seksualnya dengan mengenakan pakaian yang berlawanan dengan jenis kelaminnya dan bentuk perilaku tersebut dikenal dengan istilah crossdress. Riset menunjukkan bahwa terdapat perbandingan pada angka 20:1 yang menyebutkan bahwa prevalensi gangguan perilaku seksual khususnya paraphilia jauh lebih tinggi terjadi pada pria dibandingkan wanita. Pernyataan tersebut menjadikan alasan pemilihan gender pria merupakan suatu hal yang sesuai dengan bahasan yang akan dikaji.

Wina menambahkan, banyak sekali stigma yang dilekatkan pada pelaku crossdress pria, biasanya terjadi akibat adanya pandangan dan pemaknaan yang berbeda antara pelaku dan juga publik. Perbedaan persepsi tersebut memberi banyak peluang untuk munculnya perdebatan, baik itu mengenai identitas gender bahkan hingga seksualitas sang pelaku. Hasil riset ini menjawab bahwa tidak semua crossdresser memiliki kecenderungan perilaku seksual yang terganggu. "Walaupun demikian, perilaku ini tetap akan menjadi langkah awal timbulnya kecenderungan transvestik. Oleh karena itu, tetap harus ada solusi atau upaya yang ditawarkan untuk dapat mengurangi atau bahkan mencegah maraknya kasus tersebut," kata Wina.

Baca Juga: Sinopsis A Good Day To Be A Dog, Drakor Cha Eun Woo Kisah Asmara Guru dan Perempuan di Kutuk jadi Anjing

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x